Categories: Bali

Cckkk…Ditutup Dua Kali, Penambangan Batu Padas Marak Lagi

RadarBali.com – Penambangan batu padas liar di sepanjang tukad/sungai Petanu yang mengalir dari kecamatan Ubud, kecamatan Blahbatuh hingga kecamatan Sukawati kembali marak.

Hal itu dikeluhkan oleh tokoh masyarakat Gianyar yang juga Koordinator Garda Pejuang Penerus Aspirasi Rakyat (Gappar) Kabupaten Gianyar, Ngakan Rai.

“Baru-baru ini, saya sama tim saya turun ke Tukad Petanu melihat situasi di sekitar tebing tukad Petanu. Masih ada penambang liar batu padas,” keluh Ngakan Rai kemarin (25/10).

Dia mengaku, turun sebulan lalu dan melihat langsung ada buruh sedang menambang. “Itu berbahaya bagi lingkungan dan merusak pariwisata,” jelasnya.

Diakui, sebagai koordinator Gappar Gianyar, Ngakan Rai sempat mengadukan masalah itu ke Kasat Intel Polres Gianyar. “Sudah saya kasih tahu Kasat Intel. Katanya mau menindak,” ujarnya jengkel.

Ngakan Rai mengaku sempat mengecek kondisi terbaru penambangan liar itu pada pekan lalu. Kata dia, sepekan lalu saat kembali memastikan penambangan liar itu, dia mengutus anak buahnya mengecek ke Tukad Petanu di wilayah Desa Singakerta, Kecamatan Ubud.

“Di sana anak buah saya suruh pakai baju PKS (partai, red). Lalu saya suruh juga anggota (intel kenalan Ngakan Rai, red) ikut mengecek,

anak buah saya ini sengaja pakai baju PKS sebagai tanda, nanti dia yang antar anggota ini melihat ke penambangan liar itu,” jelasnya.

Rupanya, keluhan dan laporan Ngakan Rai ke pihak Satuan Intel itu belum ada tindak lanjut. Dia pun berharap segera ada sikap dari kepolisian demi kelestarian lingkungan.

Tidak ada tindaklanjut. Padahal langsung intel-nya saya kasih tahu. Semestinya kan bisa diteruskan ke bagian yang berwenang,” terangnya.

Ngakan Rai sendiri mengaku salut dengan komitmen Kapolres Gianyar di awal menjabat yang bertekad menindak segala pelanggaran.

“Saya sempat ketemu Kapolres (AKBP Djoni Widodo, red) waktu awal beliau menjabat di sini. Komitmen Kapolres bagus sekali untuk menegakkan hukum di Gianyar. Mudah-mudahan bisa diteruskan jajarannya,” pintanya.

Wakapolres Gianyar, Kompol Tony Sugadri menyatakan akan melihat dulu situasi di lapangan. “Nanti kami lihat lagi,” ujar Kompol Tony.

Diberitakan sebelumnya, penambangan batu padas liar di sepanjang tukad Petanu ini main kucing-kucingan dengan petugas kepolisian.

Beberapa kali polisi sempat menutup dan memeriksa para pekerja penambangan batu padas. Namun belakangan tumbuh lagi.

Bahkan, pada Juni 2016 lalu, kelompok subak/petani Klawanan di Banjar Antugan, Desa/Kecamatan Blahbatuh protes dengan aksi penambangan liar itu.

Saat itu petani sempat menyita mesin tambang. Pasalnya penambangan itu membuat aliran irigasi ke sawah menjadi keruh, tentunya merugikan petani. Saat itu, keluhan dimediasi oleh polisi dan pemerintah.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago