Categories: Bali

Ribuan Pengungsi Gunung Agung Masih Bertahan di Tejakula

RadarBali.com – Ribuan pengungsi dari Desa Ban dan Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, hingga kemarin masih bertahan di sejumlah kamp pengungsian yang ada di Kecamatan Tejakula.

Mereka memilih merayakan Hari Raya Kuningan di pengungsian, karena masih was-was dengan kondisi Gunung Agung.

Seperti terlihat di Kamp Agung 5 Desa Tembok. Ratusan pengungsi masih bertahan di titik pengungsian. Mereka memilih tak pulang ke rumah, karena khawatir dengan kondisi gunung yang belum pasti.

Terlebih sempat terjadi gempa pada Kamis (9/11) lalu, yang sangat membuat para pengungsi was-was.

Salah seorang pengungsi, Ketut Bentet mengungkapkan, dirinya memilih merayakan hari raya dari lokasi pengungsian saja.

Ia membatalkan rencana pulang kampung, pasca terjadi gempa dengan kekuatan lima skala richter pada Kamis lalu. Apalagi gempa diduga berpusat di sekitar Gunung Agung.

“Sebenarnya kemarin (Jumat, Red) mau pulang ke desa. Tapi hari Kamis sempat ada gempa keras, akhirnya nggak jadi pulang.

Saya masih takut. Sembahyang dari pengungsian saja,” kata warga asal Banjar Dinas Pengalusan, Desa Ban itu.

Camat Tejakula Nyoman Widiartha mengungkapkan, hingga kemarin jumlah pengungsi yang bertahan di pengungsian memang cukup banyak.

Dari catatan pihak kecamatan, ada 3.975 orang pengungsi yang tersebar di seluruh Tejakula. Sebagian besar pengungsi tinggal di Desa Sambirenteng, dengan jumlah 1.227 orang.

Menurut Widiartha, pengungsi sudah mulai meninggalkan kamp-kamp pengungsian sejak Jumat (3/11) pekan lalu.

Hingga kini, pengungsi yang masih bertahan di Tejakula, kebanyakan pengungsi yang berasal dari KRB 3 saja. Sebagian besar pengungsi dari KRB 2 disebut memilih pulang, untuk merayakan hari raya.

“Kebanyakan dari KRB 3 saja. Seperti yang dari Desa Ban, itu yang berasal dari Dusun Belong, Pengalusan, dan Pucang. Kalau yang dari Dukuh, rata-rata juga masih (mengungsi),” kata Widiartha.

Menurut Widiartha, pada Kamis lalu, sebenarnya banyak pengungsi yang melapor akan pulang kampung.

“Tapi karena ada gempa keras, akhirnya mereka batal pulang. Katanya mereka menunggu situasi. Kalau dilihat situasinya, mereka-mereka ini kan memang masih berasal dari KRB 2 dan KRB 3.

Selama status Gunung Agung masih waspada, tidak masalah mereka ada di pengungsian,” tandasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: gunung agung

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago