Categories: Bali

Buleleng Rancang Perarem Lindungi Jalak Bali

RadarBali.com – Pihak Balai Konservasi Taman Nasional Bali Barat (TNBB) kembali melepas liarkan sebanyak 28 ekor burung jalak Bali atau yang juga dikenal dengan sebutan curik Bali ini pada Rabu siang kemarin (15/11).

Hal ini dilakukan mengingat jalak bali diambang kelangkaan karena kerusakan ekosistem yang terjadi dan juga tingkat pemburuan yang tinggi.

Berdasar pengamatan Jawa Pos Radar Bali di lokasi pelepasan kemarin, pelepasan puluhan  burung berbulu putih itu merupakan

hasil penangkaran Balai Taman Nasional Bali Barat setelah enam bulan dalam penangkaran dan dinyatakan mampu untuk mencari makanan sendiri.

“Program ini sudah kami lakukan sejak 2008. Nah, untuk saat ini jumlah jalak bali di alam hanya sekitar 109 ekor,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat, Agus Ngurah Krisna kemarin di Labuan Lalang.

Sekadar diketahui, kemarin juga pelepasan sejatinya dilakukan di tiga lokasi yang berbeda, yakni di Labuhan Lalang, Desa Sumber Kelampok,

Kecamatan Gerokgak, Buleleng, di Teluk Brumbun, Buleleng, serta di Desa Cekik, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

Disinggung mengenai penyebab langkanya burung jalak Bali ini, Agus mengakui bahwa burung yang memiliki tampang cantik ini memang menjadi buruan para kolektor pemelihara burung.

Selain itu imbuhnya,  juga karena kualitas habitatnya yang mulai menurun. “Kalau secara kasat mata, dapat kita lihat dengan perkembangan jumlah pertumbuhan penduduk

yang semakin banyak ini membuat hutan berubah menjadi lahan pertanian. Sehingga habitatnnya hanya berada dikawasan taman nasional,” terangnya.

Begitu juga dengan para pemburu burung ini. Padahal pihaknya sudah memberikan sanksi bila terbukti melakukan pemburuan dikawasan taman nasional,

sesuai dengan peraturan akan dikenakan hukuman kurungan penjara selama empat sampai dengan lima tahun, atau denda sebesar Rp 100 juta.

Hal menarik lainnya justru juga keluar dari Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Nyoman Swatantra.

Secara konkret, untuk melestarikan jalak Bali ini, pihaknya sedang berusaha mendekati para bendesa agar dapat membentuk perarem atau awig-awig.

“Dengan begitu, masyarakat tentu akan lebih tunduk dan ikut membantu pelestarian jalak Bali ini,” harapnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago