Categories: Bali

Nelayan dan Oknum Aparat Tertangkap saat Nyepi, Wabup Sutjindra Bilang

SINGARAJA – Sejumlah warga di Buleleng, tertangkap pecalang karena berkeliaran saat nyepi. Mereka dianggap melanggar tapa brata penyepian.

Meski belum ada yang dikenakan sanksi adat, para pelanggar itu diminta tak mengulangi lagi perbuatannya pada pelaksanaan Nyepi berikutnya.

Dari sekian banyak yang tertangkap, salah seorang diantaranya adalah oknum aparat desa. Oknum aparat desa itu tertangkap di Pemandian Mumbul, Desa Anturan.

Oknum aparat desa berinisial KS itu, tertangkap tengah mandi di kolam pemandian bersama istri, tiga orang wanita yang diketahui

bekerja sebagai waitress café, serta seorang laki-laki yang memiliki hubungan asmara dengan salah satu waitress.

Perbekel Anturan Made Budi Arsana mengaku akan berkoordinasi terlebih dulu dengan desa pakraman, untuk mengetahui detail kejadian itu.

“Kami akan koordinasi dulu dengan adat, karena kami belum tahu persis kejadiannya seperti apa. Biar kami tidak salah nanti,” kata Budi.

Di sisi lain, Satuan Polisi Perairan Polres Buleleng juga mengamankan empat orang nelayan yang melakukan aktifitas mencari ikan di perairan Buleleng saat Hari Raya Nyepi, Sabtu lalu.

Dari empat nelayan itu, tiga orang diamankan di perairan Desa Pemuteran, sementara seorang lainnya diamankan di perairan Desa Anturan.

Tiga orang yang diamankan di Pemuteran adalah Rustiadi dan Komang Sujana asal Kelurahan Kampung Anyar, serta Yanto Wijaya asal Kelurahan Kampung Baru.

Mereka ditangkap Sabtu siang. Sementara seorang lainnya adalah Zein Ahmad, asal Kelurahan Kampung Bugis yang diamankan di perairan Desa Anturan, Sabtu malam.

“Tiga orang yang diamankan di Pemuteran ini, langsung kami serahkan ke Desa Pakraman dan sudah diberi peringatan keras oleh desa pakraman.

Satu lagi yang diamankan di Anturan, kami bawa ke Pos Polair Anturan dan kami minta menandatangani surat pernyataan,” kata Kasatpolair Polres Buleleng AKP Putu Aryana.

Di sisi lain, Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra mengatakan, pelaksanaan tapa brata penyepian pada tahun ini, berjalan lebih tertib dari tahun-tahun sebelumnya.

Meski masih ada warga yang tertangkap melanggar tapa brata penyepian, namun jumlahnya sudah berkurang ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

“Sekarang masyarakat bisa melaksanakan catur brata dengan baik. Saat malam hari, di rumah juga tertib sekali. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih khidmat dan tertib lagi,” kata Sutjidra.

Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago