Categories: Bali

RSU Sanjiwani Sebut Sesuai SOP, Dinkes: Ada Sanksi Kalau Melanggar

GIANYAR – Kabar duka datang dari Banjar Majangan, Desa Buahan Kaja, Payangan, Gianyar. Seorang ibu muda, Ni Made Dani, 30, meninggal dunia usai melahirkan putra kedua di RSU Sanjiwani, Kamis (22/8) lalu. Apa sebenarnya yang terjadi?

Sementara itu, Direktur RS Sanjiwani, melalui Kabid Humas RS Sanjiwani Gianyar, Anak Agung Gede Parwata, mengatakan, almarhumah datang ke RS Sanjiwani, Selasa (20/8) lalu.

“Ibunya hamil lewat waktu, sampai 5 hari. Kemudian dikirim ke (ruang, red) Kunti,” ujar AA Gede Parwata.

Kemudian, pada Rabu (21/8) dilakukan persalinan normal dan bayi berjenis kelamin putra itu pun lahir dalam kondisi selamat.

“Setelah melahirkan, terjadi pendarahan, lalu dikirim ke ICU,” terangnya. Kemudian, pada Kamis (22/8), terjadi penurunan terhadap kondisi korban.

“Kondisi pasien memburuk dan meninggal dunia pukul 08.40,” jelasnya. Parwata pun tidak bisa merinci apa penyebab kematian korban.

“Nanti tim dokter akan rapat. Dalam rapat, nanti akan dijelaskan apa tindakan yang sudah dilakukan,” terangnya.

Yang jelas, kata dia, tim sudah bekerja maksimal. “Tentu ada SOP (Standar Operasional Prosedur, red) yang telah dilakukan,” pungkasnya.

Di bagian lain, Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ida Ayu Cahyani, mengaku masih menginvestigasi penyebab kematian korban.

“Kami selalu mengaudit apa yang menjadi penyebab kematiannya. Setelah audit, kami berikan rekomendasi terkait faktor yang menyebabkan kematiannya,” terangnya.

Pihaknya tak segan akan memberikan imbauan kepada pihak rumah sakit jika ada keteledoran dalam penanganan pasien.

“Pengawasan serta pembinaan pada rumah sakit tersebut, bila ditemukan faktor-faktor yang harus diperbaiki,” pungkasnya.

Sebelumnya, suami korban, Nyoman Kobik, 34, mengaku, sang istri rutin rutin memeriksakan kandungan sejak awal diketahui hamil.

Bahkan, Kobik mencatat, kandungan di-USG sampai 4 kali. “Terakhir, hari Selasa lalu (20/8), saya mengajak istri melakukan pemeriksakan kehamilan di Klinik Angga, di Desa Kerta, Payangan. Lanjut itu dirujuk ke RS Sanjiwani,” jelasnya.

Mendapat perawatan di RSU Sanjiwani,  istrinya langsung  mendapat pemeriksaan. Namun, dirinya pun mulai was-was lantaran lama  tak ada bukaan kelahiran  bayi.

Karena lama tak ada bukaan tim medis yang menangani merangsang agar terjadi bukaan.  “Walau tak ada bukaan, dokter  yang menangani tidak menyarankan atau meminta  persetujuan untuk operasi,” terangnya.

Hingga akhirnya bisa dilahirkan dengan selamat pada Rabu (21/8), dengan proses persalinan normal.

Bayi tersebut lahir dengan berat 4,7 kg dengan kondisi sehat. Namun sayang sang ibu mengalami pendarahan. Akhirnya, sang istri meninggal dunia pada Kamis pagi.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago