Categories: Bali

Bali Panas Menyengat, Suhu Tembus 35 Derajat, Kemarau Kian Panjang

SINGARAJA – Fenomena kulminasi matahari yang terjadi di Kabupaten Buleleng kemarin (14/10), menyebabkan kenaikan suhu yang cukup signifikan.

Suhu menjadi lebih panas dari biasanya. Musim kemarau pun diprediksi akan berlangsung lebih panjang dari biasanya.

Kulminasi di Kota Singaraja terjadi pada pukul 12.05 siang kemarin. Suasana pada siang hari benar-benar menyengat. Masyarakat memilih membatasi aktifitas di luar ruangan.

Matahari sebenarnya sudah bersinar sangat terik sejak pukul 09.30 pagi kemarin. Makin siang, matahari pun bersinar makin terik dan makin menyengat.

Bahkan suhu sempat mencapai 35 derajat celcius. Padahal suhu yang biasa tercatat di Kota Singaraja sepanjang kemarau, berkisar antara 29 derajat hingga 31 derajat.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ketut Susila mengatakan, cuaca kemarin memang lebih panas dan menyengat.

Pihaknya mengantisipasi terjadinya kekeringan dan kebakaran lahan, karena tingkat kelembaban cukup tinggi.

“Kalau cuaca sih sebenarnya biasa saja. Cuma memang agak panas dan dan menyengat dari hari biasa. Hal yang paling kami antisipasi itu kan kekeringan dan kebakaran lahan itu,” kata Susila.

Lebih lanjut Susila mengatakan, pada tahun ini Buleleng dipastikan mengalami kemarau panjang. Dari prediksi yang didapat BPDB Buleleng, kemarau diperkirakan mencapai akhir November 2019 mendatang.

Padahal pada tahun 2018 lalu, hujan sudah turun pada bulan Oktober. Kemarau panjang dipastikan berdampak pada kebutuhan air bersih warga, baik untuk konsumsi maupun bercocok tanam.

“Ini pengaruh global, bukan terjadi di Buleleng saja. tapi memang secara keseluruhan begini. Kami sudah antisipasi dengan menyiapkan air bersih, mengingat kemarau berlangsung cukup panjang,” jelasnya.

BPBD Buleleng juga menghimbau masyarakat waspada dengan musibah tanah longsor yang rentan terjadi pada musim penghujan.

Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, hujan lebat yang terjadi setelah kemarau panjang sangat rentang menimbulkan musibah tanah longsor dan banjir bandang. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago