Categories: Bali

Keistimewaan Ki Baru Semang: Geser Kapal Karam dan Hentikan Hujan Abu

SINGARAJA – Konon pawisik yang diperoleh Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa ada tiga benda pusaka di Bali yang diyakini secara niskala dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Tiga benda istimewa itu tersebar di tiga kabupaten di Bali. Yakni keris pusaka Ki Baru Semang di Puri Gede Buleleng, keris Ki Tunjung Tutur di Puri Blahbatuh Gianyar, dan keris Ki Sudamala Karangasem.

Konon ketiga benda pusaka itu harus diwangsuh (cuci), lalu airnya dijadikan satu dan dibawa ke Pura Bhur Bwah Swah, di Desa Seraya, Karangasem.

Air cucian tiga benda pusaka itu akan dijadikan tirta, lalu disebarkan di seluruh desa pakraman di Bali untuk menangkal penyebaran virus corona.

Seperti diberitakan, Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa bersama dengan Kepala Biro Kesra Pemprov Bali, Wabup Artha Dipa nangkil ke Puri Agung Buleleng.

Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Ketua Paguyuban Eka Sthana Dharma Puri Buleleng AA Wiranata Kusuma dan penglingsir Puri Agung Buleleng AA Ngurah Parwata Panji.

Di Puri Agung Buleleng, Wabup Karangasem dan rombongan menggelar persembahyangan bersama di Pemerajan Agung. Baru kemudian dilakukan nunas wangsuhpada dari Keris Pusaka Ki Baru Semang

Penglingsir Puri Gede Buleleng AA Ngurah Parwata Panji menuturkan, keris yang ada di Puri Gede Buleleng ini merupakan milik Raja Buleleng, Ki Gusti Anglurah Panji Sakti, yang sering dibawa saat berkuasa.

Keris ini sudah ada sejak 1855. Banyak sekali pengalaman mistis dari keris ini yang diluar nalar dan logika manusia.

Mulai dari sebuah kapal yang karam di Pantai Penimbangan bisa bergeser ke tengah laut sehingga mampu berlayar kembali.

Selain itu keanehan lainnya pada saat meletus Gunung Agung tahun 1963 yang banyak korban jiwa dan hujan abu hampir berada di seluruh wilayah Bali.

Kala itu datang seorang penglisir memohon keris Ki Baru Semang untuk ditancapkan ke tanah. Seketika hujan abu vulkanik di Buleleng menghilang.

Hal lainnya ketika masa Bupati Buleleng Bagiada yang sempat adanya wabah hama ulat bulu. Wangsuhan (basuhan) air keris itu diminta dan disebarkan ke seluruh desa yang ada di Buleleng. Hama ulat pun nyaris tak ada lagi di Buleleng.

“Kami berharap apa yang dilakukan secara jalur niskala dapat membantu mempercepat penanganan virus corona,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago