Categories: Bali

Ganti Sambungan Pipa, 15 Ribu Pelanggan di Klungkung Terkena Dampak

SEMARAPURA – Jaringan induk mata air Rendang milik PDAM Tirta Mahottama Kabupaten Klungkung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem rawan kebocoran.

Itu terjadi setelah penarikan air dengan sistem gravitasi diubah menjadi sistem perpompaan akibat terkena dampak erupsi Gunung Agung.

Untuk mencegah kembali terjadinya kebocoran jaringan yang menyebabkan gangguan layanan, maka akan dilakukan pergantian sambungan pipa yang dirasa jauh lebih kuat hari ini.

Dirut PDAM Tirta Mahottama Klungkung, Nyoman Renin Suyasa mengungkapkan, mata air Rendang merupakan sumber mata air terbesar yang dimiliki PDAM Tirta Mahottama Klungkung.

Dengan kapasitas produksi sekitar 127 liter per detik, ada sebanyak 15 ribu sambungan rumah yang dilayani memanfaatkan mata air Rendang.

“Kapasitas mata air Rendang ini memang yang paling besar. Sambungan rumah yang memanfaatkan sumber mata air ini tersebar mulai dari Kota Semarapura, Desa Tihingan, Takmung, Kamasan, Gelgel dan lainnya,” ujarnya.

Namun, lantaran sapuan material erupsi Gunung Agung beberapa tahun lalu, pihaknya terpaksa mengganti sistem penarikan air di mata air Rendang yang sebelumnya dengan sistem gravitasi menjadi sistem perpompaan.

Menurutnya, ada kekurangan dengan penerapan sistem perpompaan. Selain biaya operasional menjadi jauh lebih tinggi lantaran sistem perpompaan membutuhkan listrik saat menarik air.

Menurutnya sambungan pipa juga lebih rawan bocor akibat getaran yang ditimbulkan sistem tersebut.

“Terutamanya saat listrik mati, itu akan terjadi tekanan balik dan menimbulkan getaran saat listrik kembali hidup. Saat bergetar itulah pipa HDPE yang kami gunakan rawan bocor,” katanya.

Diungkapkannya, sudah dua kali terjadinya kebocoran setelah sistem perpompaan diterapkan.

Sehingga 15 ribu pelanggan tidak dapat menikmati air PDAM Klungkung selama beberapa hari akibat terjadinya kebocoran tersebut.

“Jadi cukup mengganggu layanan kami ke masyarakat,” terangnya. Untuk itu, dia berencana mengganti sambungan pipa yang sebelumnya merupakan pipa HDPE menjadi pipa besi atau GWI hari ini (5/10).

Menurutnya, dengan penggunaan pipa GWI, sambungan akan jauh lebih kuat dan tidak mudah bocor.

“Besok akan kami lakukan pergantian sambungan pipa, mulai pagi hingga sore hari. Ditambah waktu normalisasi, air bisa kembali

mengalir ke rumah-rumah pelanggan mulai Selasa (6/10). Mudah-mudahan dengan pergantian itu, tidak kembali terjadi kebocoran,” tandasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago