Categories: Bali

Ungkap Penyebab Sakit, Jango Pramarta Kenang Kebersamaan Bareng Wianta

TABANAN – Kabar duka berpulangnya maestro perupa Bali Made Wianta membuat terkejut kartunis kondang Jango Pramartha dan tokoh pemuda Iwan Karna.

“Saya terima Made Wianta kabar berpulang (meninggal dunia, red) melalui pesan whatsapp (WA),” ungkap Jango.

Pesan ini pun kemudian diunggah di group whatsapp berbagi informasi Bali oleh kartunis kondang Jango Pramartha dan tokoh pemuda Iwan Karna.

“Telah berpulang Maestro Bali, Bapak Made Wianta pada Jumat, 13 Nov 2020, Pk 14.49 Wita di RS. Bross, Dps.

Kita telah kehilangan Sang Maestro. Mogi beliau Amor Ring Acintya dan keluarga yang tinggalkan diberikan kekuatan lahir batin.

Lukisan panjang kehidupan telah digoreskan dan kini Sang Kuasa yg meneruskan goresan keabadian tsb… Selamat jalan Pak Made Wianta….Svaha dan suksma.”

Tulis Jango Pramartha di group WA tersebut. Kartunis yang akrab disapa Dek Jango mengungkapkan, meninggalnya maestro perupa Bali membuatnya terkenang kebersamaannya dengan almarhum.

“Kami bertiga, Made Wianta, saya sendiri dan Professor Paul Trinidad diundang untuk berpameran di Callity Gallery Perth, West Australia tanggal 26 September s/d 26 Oktober 2015 lalu.

Namun tak disangka sekitar dua minggu sebelum berangkat, Made Wianta mengalami kecelakaan lalu-lintas di kampungnya Apuan Baturiti,” tuturnya.

Dia menceritakan kecelakaan yang dialami Made Wianta ketika berboncengan dengan keponakannya tanpa mengenakan helm.

Di perjalanan sepeda motor yang ditumpanginya mengalami kecelakaan dan Made Wianta dilaporkan terlempar dari kendaraan.

“Katanya kepalanya terbentur keras di permukaan aspal,” cerita Founder Bog Bog Bali Cartoon Magazine.

Pasca kejadian kecelakaan tersebut Made Wianta sudah tak tahu dan tak ingat siapa-siapa lagi. Hingga sakit bertahun-tahun lamanya

Dikatakan Jango Pramartha sebenarnya dirinya sempat ada rencana berangkat ke Negeri Kangguru, Australia.

“Beliau sangat ingin ke Australia karena beliau bilang tidak pernah ke sana. Kondisi kesehatannya sudah tak mengizinkan untuk ikut berangkat pameran.

Akhinya saya tetap berangkat bersama Putu Setiawan untuk membantu dokumentasi video. Tapi karya beliau akhirnya sampai juga kita bawa ke Australia walau tanpa sang maestro,” ungkapnya sedih.

Rencana jenazah almarhum Made Wianta akan dikremasi Senin, 16 November 2020, jam 13.00 Wita bertempat di Krematorium di Singaraja. Selama 3 hari ini, disemayamkan di rumah duka Apuan, Baturiti, Tabanan. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago