Categories: Bali

PPKM Berjilid-jilid, Kunjungan Wisdom di Tanah Lot Merosot

TABANAN – Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro Jawa dan Bali untuk menurunkan angka Covid-19 ternyata berdampak terhadap jumlah wisatawan yang berlibur ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Kediri Tabanan yang hanya mengandalkan turis lokal (domestik).

Bahkan PPKM skala mikro yang berjilid-jilid dan terus dilakukan perpanjangan oleh pemerintah membuat merosot jumlah wisatawan yang berlibur untuk menikmati keindahan objek wisata pura yang berada di tengah laut tersebut.

Dari data jumlah kunjungan wisatawan yang diberikan Pengelola DTW Tanah Lot. Terjadi penurunan jumlah kunjungan semenjak PPKM skala mikro diterapkan pada bulan Januari lalu.

Awal tahun 2021 jumlah kunjungan untuk wisatawan nusantara mencapai 22.294 orang. Kemudian di bulan Februari turun kembali setelah PPKM skala mikro diperpanjang. Dengan jumlah kunjungan wisatawan domestik menjadi 11.547 wisatawan dan turun merosot jumlah kunjungan pada pertengahan bulan Maret yang mencapai 4.167 orang.   

Plt Manager Operasional DTW Tanah Lot Wayan Sudiana mengaku selama pandemi Covid-19 DTW Tanah Lot yang dibuka memang hanya mengandalkan kunjungan wisatawan domestik. Lantaran ditutupnya penerbangan pesawat untuk mancanegara.

Dia tak memungkiri jika kunjungan wisatawan terjadi penurunan drastis selama pandemi Covid-19. Terlebih lagi kebijakan pemerintah pusat yang memberlakukan PPKM skala mikro untuk Jawa dan Bali. Pengaruhnya pun terhadap kunjungan sangat luar biasa.

Lebih-lebih PPKM skala mikro yang mengambil kebijakan rapid antigen dan test PCR bagi pelancong domestik yang datang ke Bali. Sehingga kunjungan wisata yang menggunakan bus-bus besar dari Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera, ke Bali harus mengurung niat mereka untuk berlibur.  

“PPKM skala mikro yang terus diperpanjang. Banyak tamu yang berlibur ke Bali dengan bus-bus besar harus membatalkan kunjungan. Kata habis biaya untuk PCR dan rapid antigen,” kata Sudiana, Senin (15/3).

Bukan hanya itu kunjungan wisatawan yang menggunakan jalur darat dengan bus-bus besar mengurungkan niat ke Bali. Karena lokasi-lokasi obyek wisata secara keseluruhan di Bali belum dibuka secara normal.

“Kami sebagai pengelola pariwisata tidak dapat berbuat banyak dengan kebijakan ini. Meski daerah Tanah Lot yang masuk di Desa Beraban dengan zona hijau Covid-19,” tuturnya.

Lebih lanjut Sudiana menjelaskan untuk promosi pihaknya memang fokus pada wisatawan nusantara. Secara keseluruhan di DTW Tanah sudah siap dengan pariwisata new normal dan sudah mengantongi sertifikat CHSE.

“Dengan bentuk promosi wisata menyakinkan para wisatawan lokal bahwa destinasi kami DTW Tanah Lot sudah siap dengan kehidupan new normal saat ini,” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago