angin-dingin-dan-kering-australia-menuju-bali-begini-dampaknya
DENPASAR – Anomali cuaca di Bali memang sulit ditebak belakangan ini. Kadang panas terik dan kadang juga udara terasa begitu dingin.
BMKG Wilayah III Denpasar pun melakukan analisis cuaca yang terjadi di Bali. Hasilnya cukup mengejutkan. Versi BMKG, Bali sudah memasuki puncak kemarau.
“Saat ini kami prakirakan memasuki puncak musim kemarau, maka itu sudah mulai jarang terbentuk awan-awab konvektif karena angin munsoon Australia
yang dingin dan kering cukup kuat menuju Asia,” ujar Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG di Bali, Iman Fatchurochman, Rabu (5/8) sore.
Dampaknya memang berpengaruh pada cuaca di Bali yang kian semakin dingin karena perubahan tersebut.
“Dengan tidak adanya tutupan awan, maka radiasi panas yang diterima oleh bumi lebih cepat terilis ke atmosfer, hal ini membuat suhu bumi bagian selatan khatulistiwa lebih dingin,” ujarnya.
Menurut Iman, memang biasanya pada saat kemarau suhu akan lebih dingin dibanding musim hujan.
Namun, yang perlu diwaspadai adalah pada saat musim kemarau, curah hujan akan makin minim.
“Untuk itu masyarakat sudah mulai dapat mengatur penggunaan air, terutama untuk tanaman (petani).
Atau bisa mensiasati dengan menanam tanaman yang lebih toleran terhadap kondisi kering,” tutur Iman Fatchurochman.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…