Categories: Denpasar & Badung

Pilihan Sulit Redam Covid-19, Koster Bandingkan Bali dengan Eropa

DENPASAR – Selaku kepala daerah, Gubernur Bali Wayan Koster mengaku dihadapkan pada dua pilihan sulit dan ekstrem saat merilis

Surat Edarah (SE) Nomor 2021/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Libur Nataru dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali. 

Pilihan pertama memberlakukan pengendalian Covid-19 dengan menutup total akses berwisata ke Bali.

Atau pilihan lain membuka akses wisata ke Bali dengan mengabaikan prokes.

Sebagai pembanding, Koster menyebut kebijakan di beberapa negara di luar negeri. Seperti Belanda, Jerman, Prancis, atau Inggris di Benua Eropa serta Australia yang memilih untuk membatasi warga negaranya melakukan perjalanan.

Bahkan, ada yang menutup total atau lock down. “Kami di Bali tidak memilih alternatif pertama maupun kedua. Pemprov Bali memilih solusi yang arif dan bijakan sana sebagai jalan tengah

di antara dua pilihan ekstrem tersebut. Yaitu mengizinkan pariwisata dengan tetap mengendalikan orang yang masuk ke Bali,” bebernya.

Dijelaskan Koster, upaya mempertahankan tingkat pengendalian penyebaran Covid-19 di Bali memiliki tujuan jangka panjang.

Yakni membangun kepercayaan masyarakat luar, baik nasional maupun internasional, bahwa Bali sanggup melakukan pengendalian penyebaran Covid-19 dengan baik.

Saat ini upaya pengendalian penyebaran juga dilakukan Pemprov Bali, Polda Bali, Kodam IX/Udayana, serta Satgas Gotong Royong.

Tingkat kematian di bawah lima orang perhari, terkendalinya kasus positif baru, tingkat kesembuhan di atas 90 persen, menjadikan Bali termasuk kelompok tertinggi di Indonesia.

Hal ini harus dipertahankan bersama-sama agar Bali mendapatkan kepercayaan nasional dan internasional.

Pengendalian penyebaran Covid-19 ini sangat penting sebagai tahapan dimulainya pembukaan wisatawan mancanegera yang direncanakan pada 2021.

Bila mampu menanganinya di momen ini maka Pemprov Bali dapat meyakinkan Pemerintah Pusat agar wisatawan mancanegara bisa dibuka mulai 2021 seperti harapan pelaku jasa pariwisata.

“Sebaliknya, jangan harap masyarakat internasional akan berkunjung ke Bali. Karena pemerintah pusat tentu tidak megizinkan bila penanganan Covid-19 tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan,” tukasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago