Yastini: Program JKN Melindungi Masa Depan Kita

SINGARAJA, Radar Bali – Kesehatan merupakan harta yang paling berharga untuk setiap manusia.

Di tengah situasi pandemi Covid-29, dibutuhkan perlindungan diri ketika seseorang mendadak sakit dan membutuhkan biaya besar.

Salah satu langkah perlindungan yang bisa diambil adalah dengan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kehadiran Program JKN ini dimanfaatkan betul oleh Luh Gede Yastini, 21. Yastini telah menjadi peserta JKN sejak duduk di bangku sekolah menengah.

Dirinya mengatakan bahwa dengan menjadi peserta JKN, ia bisa mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan tanpa pusing memikirkan berapa biayanya.

“Tentunya dengan menjadi peserta JKN memberikan banyak keuntungan bagi saya terutama di tengah situasi sekarang yang serba tidak pasti.

Saya merasa aman karena sudah mempunyai jaminan kesehatan dan saya bisa menggunakannya kapan saja, hari ini ataupun besok ketika saya membutuhkannya,” ungkapnya pada Kamis (04/08).

Yastini mengaku bahwa ia sangat senang dengan prinsip gotong royong yang diterapkan di dalam pelaksanaan JKN ini.

Ia mengatakan bahwa semakin banyak peserta JKN yang terdaftar, maka semakin banyak pula masyarakat yang bergabung untuk tolong menolong dalam kebaikan.

“Pada dasarnya sistem dari JKN ini adalah kita bergotong royong, bahu membahu dalam mengumpulkan dana untuk membayar biaya pelayanan kesehatan peserta yang sakit.

Dengan membayar iuran ini kita turut berkontribusi menolong peserta JKN lainnya yang sakit. Sebaliknya, jika kita sakit, maka kita akan gantian dibantu,” katanya.

Untuk itu, Yastini turut mengajak seluruh masyarakat untuk bergabung menjadi peserta JKN.

Apalagi, Program JKN merupakan program nasional pemerintah yang tujuannya memang untuk memberikan akses pelayanan kesehatan secara merata ke seluruh masyarakat Indonesia.

“Saya mengimbau agar seluruh masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN, agar segera mendaftarkan diri beserta anggota keluarga.

Program JKN itu bisa melindungi masa depan kita dari ketidapastian biaya berobat. Kalau sudah jadi peserta, jangan lupa bayar iurannya,” kata Yastini. (rba/han)