Categories: Ekonomi

Lima Negara Rilis Travel Advance, Pariwisata Bali Tetap Normal

RadarBali.com  – Setelah erupsi freatik Gunung Agung, Selasa (21/11) lalu, lima negara yakni Singapura, Australia, Selandia Baru, dan Irlandia, mengeluarkan travel advice ke Bali.

Sebelumnya, lima negara ini juga sempat mengeluarkan status serupa saat Gunung Agung dinyatakan Awas 22 September lalu.

Isi imbauan, wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 7,5 km dari puncak Gunung Agung. Sementara daerah lain, dinyatakan aman dikunjungi.

Masing-masing negara juga mengingatkan potensi gangguan penerbangan akibat abu vulkanik.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan,

hingga saat ini belum ada pengaruh, entah itu dari kunjungan maupun pembatalan hunian kamar hotel setelah erupsi freatik Gunung Agung.

Setelah ditetapkan menjadi status siaga, kondisi mulai pulih kembali, dan sampai saat ini masih terlihat normal.

“Belum ada pembatalan, masih sesuai jadwal. Belum ada juga informasi wisatawan domestik terlebih manacanegara yang mempercepat kepulangan,” jelasnya. 

Diakuinya, ada perbedaan yang sangat jauh jika dibandingkan pada saat Gunung Agung ditetapkan awas beberapa waktu lalu.

Tanpa ada persiapan atau langkah antisipasi seperti menyebarkan informasi yang riil dari situs resmi Bali Tourism Hospitality (BTH).

“Kalau dulu memang serba dadakan. Banyak informasi yang tidak benar mencuat sehingga berbuntut pada cancellation.

Kalau sekarang kan ada pemberitaan resmi yang bisa diakses oleh dunia tentang kondisi Bali. Kami sampaikan dengan sangat jelas dan sesuai fakta,” terang pria yang akrab disapa Cok Ace ini.

Namun diakui, kondisi ini akan tetap membawa pengaruh bagi dunia pariwisata. Hanya saja tidak seheboh beberapa waktu lalu.

“Kalau dulu pengaruhnya sampai 30 persen ada pembatalan. Kalau sekarang ada, cuma sangat kecil,” paparnya.

Dia berharap, kondisi ini tidak sampai berpengaruh pada kunjungan wisatawan untuk merayakan momen pergantian tahun di Bali.

Karena berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, tingkat okupansi saat momen pergantian tahun meningkat hingga 80 persen.

“Meskipun sebentar tapi pengaruhnya cukup tinggi. Biasanya kunjungan baru terlihat pertengahan Desember.

Tapi, bisa juga saat akhir minggu ke empat bulan Desember. Karena wisatawan banyak yang pesan melalui online,” pungkasnya

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago