disapu-abu-vulkanis-tanaman-cabai-terkulai-petani-klungkung-menjerit
SEMARAPURA – Erupsi Gunung Agung menyebabkan sejumlah petani di Klungkung mengalami gagal panen. Salah satunya petani cabai.
Hal ini karena abu vulkanik telah membuat tanaman para petani menjadi layu, dan kering seperti yang terjadi lahan pertanian cabai milik Ni Nengah Mandri di Subak Yeh Hee, Desa Gelgel, Klungkung.
Menurut Mandri, abu vulkanis itu menyerang tanaman cabainya sejak tanaman cabai itu mulai tumbuh. Setelah terkena abu vulkanis, batang, dan daun cabai banyak yang rontok.
“Tapi, saya biarkan terus tumbuh,” katanya. Meski akhirnya pohon cabai berbuah, menurutnya, buah cabai yang dihasilkan tidak maksimal.
Sehingga cabai yang berhasil dipanen hanya dua kilogram saja selama empat bulan pohon cabai itu ditanam.
Apesnya, cabai yang berhasil dipanen hanya dihargai Rp 10 ribu per kilogram. Padahal saat ini harga cabai di pasaran berkisar Rp 30 ribu – Rp 40 ribu per kilogram.
“Biasanya seminggu sekali saya bisa panen cabai 50 kilogram sekali petik. Sekarang cuma dua kilogram saja. Itu juga tidak bagus kualitasnya,” bebernya.
Nasib buruk itu tidak hanya dia alami sendiri, tapi juga petani cabai yang lain. “Ruginya lumayan. Untuk beli bibit saja sampai Rp 1 juta.
Belum biaya ongkos traktor memperbaiki lahan Rp 600 ribu. Sedangkan hasilnya tidak ada. Sekarang saya mau ganti dengan tanaman pacah,” tandasnya.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…