Categories: Ekonomi

Mantap, Dua Subak Dapat Sertifikat Organik

SUKASADA – Dua subak di Kecamatan Sukasada mendapat pengakuan sebagai lahan pertanian organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman.

Pengakuan itu membuat petani setempat tersenyum. Lantaran beras produksi mereka bisa dijual dengan harga lebih mahal.

Dua subak yang mendapat pengakuan sebagai subak organik itu adalah Subak Kedu di Desa Panji dan Subak Cengana di Desa Sambangan.

Subak Kedu kini memiliki lahan seluas 40 hektare, sementara Subak Cengana memiliki luas 20 hektare. Kedua subak itu berhak menyandang predikat subak organik hingga tahun 2021 mendatang.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng Nyoman Genep mengatakan, kedua subak itu sudah mulai mengaplikasikan pertanian padi organik sejak beberapa tahun lalu.

Para petani bekerja keras melakukan upaya pengelolaan pertanian ramah lingkungan. Petani bukan hanya menggunakan pupuk organik, namun juga menggunakan pendekatan alami untuk melawan hama padi.

Genep menuturkan, bukan perkara mudah untuk meraih predikat subak organik. Pasalnya banyak subak yang berusaha menerapkan pola organik, namun keburu menyerah karena mempengaruhi produksi lahan.

Selain itu air yang mengairi lahan pertanian juga tercemar pestisida, sehingga mempengaruhi proses pengaplikasian lahan organik.

“Makanya kami aplikasikan di wilayah hulu. Cengana dan Kedu ini kan ada hulu Buleleng. Kalau di hilir agak sulit, karena dekat dengan kawasan pemukiman. Jadi airnya sudah agak terpengaruh dengan zat kimia,” kata Genep.

Khusus di kedua subak itu, para petani sudah mulai beralih ke pertanian organik sejak tiga tahun lalu.

Pada awal masa peralihan, cukup sulit merayu petani agar mau bertahan. Pasalnya serangan hama meningkat dan produktivitas padi menurun.

Setelah melakukan aplikasi selama dua tahun, akhirnya produktivitas padi kembali normal. “Memang saat peralihan awal itu sulit. Hama akan susah dikendalikan, produksi juga turun.

Penyebabnya pupuk dan pestisida itu lebih mudah diserap tanaman. Pupuk misalnya. Kalau pupuk kimia 3-7 hari, hasilnya sudah kelihatan. Tapi kalau organik, perlu waktu lebih lama,” jelasnya.

Meski begitu, kini petani sudah memetik hasil dari kerja keras beralih ke pupuk organik. Produktivitas lahan sudah berada pada kondisi normal, yakni 5,5 ton hingga 6 ton per hektare.

Harga beras yang mereka jual pun meningkat dua kali lipat. Dari harga biasa Rp 10ribu per kilogram, kini laku Rp 20ribu per kilogram. Itu pun masih dianggap kekurangan produksi.

“Memang kami dorong mereka menjual dalam produk sudah jadi beras. Kalau dijual dalam bentuk gabah kering panen kan hanya laku Rp 3.700

sampai Rp 4.500 per kilogram. Tapi kalau sudah bentuk beras, laku Rp 20ribu per kilogram,” demikian Genep.

Kini Dinas Pertanian Buleleng pun berusaha memperluas cakupan lahan sawah organik di Buleleng. Rencananya sejumlah subak yang ada di kawasan hulu akan diproyeksikan menjadi lahan persawahan organik. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago