Categories: Ekonomi

Kacang Tanah Produksi Petani Kubu Bali Sukses Pasok Pabrikan Besar

AMLAPURA – Kecamatan Kubu dikenal sebagai penghasil kacang tanah dengan mutu terbaik. Sayangnya, komoditas ini belum maksimal bisa menyejahterakan masyarakat setempat.

Namun, belakangan ini geliat ekonomi petani mulai membaik. Ini karena hasil pertanian kacang tanah di daerah yang dikenal kering tersebut diminati dua pabrikan besar.

Yakni, Kacang Garuda dan Kacang Dua Kelinci. Terutama adalah hasil pertanian di Dusun Batu Dawa, Tulemben, Kubu, Karangasem.

Kondisi ini membuat petani setempat senang. Maklum, hasil berkebun kacang  mendapat respons positif dari dua pabrikan kacang terkenal di Indonesia tersebut.

Kedua pabrikan kacang kering tersebut tertarik dengan hasil pertanian masyarakat karena kwalitasnya cukup bagus. 

Hasil pertanian akan diambil produsen Kacang Garuda dan Dua Kelinci sebagai bahan baku. Dengan demikian kacang asal Kubu juga bisa masuk pasar nasional bahkan internasional.

Menurut Kelian Adat Apedsari, Batudawa, I Wayan Putra, sudah ada semacam kesepakatan antara Kacang Garuda dan Dua Kalinci untuk mengambil hasil panen petani.

Kacang petani yabg masih basah sekarang ini di beli seharga Rp 4.700 per kg.  “Ini kacang basah bukan yang kering,” ujarnya.

Kacang tersebut langsung dibawa ke Jawa Timur untuk di keringkan dan diolah disana. Hanya saja hasil panen kacang petani tahun ini kurang bagus.

Untuk hasil panen tergantung kondisi lahan di antaranya tingkat kesuburan. Selain itu, banyaknya pohon pelindung seperti Mete juga bisa berpengaruh terhadap hasil panen kacang.

“Kalau lahan tidak subur dan banyak pohon mete hasilnya biasanya kurang bagus,” ujarnya. Hasil yang bagus adalah jika kacang ditanam di lahan yang subur dengan sedikit pohon pelindung atau pendamping.

Ini karena kesuburan tanah banyak di ambil pohon pendamping tersebut. sehingga kacang umbinya jadi kecil.

Untuk lahan bisa subur biasanya harus diberi pupuk organik seperti kotoran sapi. Sehingga kacang jadi subur dan hasilnya pun bagus.

Kendala lain sekalipun kacang petani laku, namun para petani belum mampu mengembangkan sistem panen dua kali setahun.

Selama ini mereka hanya mampu panen sekali setahun. Di mana mereka memulai musim tanam saat musim hujan datang. Ketika musim kemarau mereka tidak bisa berbuat banyak.

Karena kacang juga membutuhkan air.“Kalau musim kemarau belum bisa karena kacang banyak yang mati,” tambahnya.

Petani di Kubu sendiri memang mengandalkan lahan kering dan tandus. Sehingga sangat tergantung sekali dengan musim. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: kacang tanah

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago