Categories: Ekonomi

19 Babi Dilaporkan Mati Mendadak di Gianyar, Distan Perketat Jual Beli

GIANYAR – Wabah babi mati mendadak yang terjadi di Tabanan dan Badung, rupanya, merembet ke Gianyar.

Berdasar laporan di Dinas Pertanian (Distan) Gianyar, tercatat ada 19 babi mati. Babi mati tersebar di 4 lokasi. Untuk memastikan penyebab kematian, Distan Gianyar sedang meneliti sampel bangkai babi yang telah dikubur.

Menurut Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Distan Gianyar drh. Made Santi Arka Wijaya, sebaran babi mati terbanyak di Kecamatan Payangan.

Itu karena di Kecamatan Payangan banyak warganya yang memelihara babi. “Di Payangan ada 3 titik. Di Desa Klusa, Bukian,

dan Ponggang Puhu. Satu titik lainnya di (Kecamatan, red) Sukawati di Banjar Abasan, Desa Singapadu Tengah,” ujar drh. Santi Arka Wijaya.

Mengenai babi yang mati mendadak, pihaknya langsung terjun ke lokasi kandang. “Setelah dilakukan desinfeksi kematian tak berlanjut, sampel juga di bawa ke lab,” jelasnya.

Untuk sampel bangkai babi dibawa ke laboratorium di Denpasar. “Belum ada jawaban (hasil lab, red). Tapi kami sudah berkoordinasi dengan BBVet untuk diambil sampel di sana,” bebernya.

Pihaknya memperkirakan, wabah Bani mati ini tidak berkaitan dengan virus Afrian Swine Fever (ASF) alias demam babi Afrika.

“Kalau dilihat dari angka kematian cukup kecil, kemungkinan tak terserang ASF,” tegasnya. Selain melakukan desinfeksi, pihaknya juga melakukan upaya memperketat biosecurity.

“Kami akan lakukan sosialisasi pada daerah yang banyak kematian dan yang masih aman, untuk sama-sama kita perketat lalu lintas babi,” jelasnya.

Disamping itu, perlu pengawasan bersama terkait jual beli babi. “Orang-orang yang berpotensi pembawa virus juga disosialisasikan,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, para pembeli atau tengkulak babi juga berpotensi membawa virus dari satu kandang ke kandang lain.

“Kita sepakat di seluruh Bali untuk memperketat keluarnya babi dari daerah kasus. Sebab tukang juk (tukang tangkap, red) babi, tumpung atau bangsung dan lain lain peralatannya itu berpotensi sekali sebagai penyebar,” terangnya.

Diakui, Gianyar tumbuh berjamuran usaha kuliner babi guling. Maka dia berharap para pedagang maupun tukang juk ini memperhatikan

kebersihan babi. “Peralatannya seperti tumpung, mobil angkut, tukang juk dan lainnya harus bersih,” pungkasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago