Categories: Ekonomi

Butuh Bibit Unggul, Petani Pisang Usulkan Laboratorium Kultur Jaringan

KUBUTAMBAHAN – Petani pisang di Desa Bukti, Kubutambahan, mengusulkan agar pemerintah membuat laboratorium kultur jaringan di Kabupaten Buleleng.

Sehingga petani bisa mendapat bibit unggul yang lebih tahan dari hama dan penyakit. Sebab selama ini para petani kesulitan mendapatkan bibit yang berkualitas.

Di Desa Bukti, para petani kini mengembangkan ladang untuk kebun pisang. Perkebunan dimulai sejak 2019 lalu.

Dari lahan seluas 3,4 hektare, baru seluas 2,2 hektare yang dimanfaatkan. Total ada 2.200 batang pohon pisang yang dikembangkan di sana.

“Rencananya kami mengembangkan lagi. Petani di sini juga sudah berminat menanam pisang. Tapi jujur saja kami masih agak kesulitan mendapatkan bibit yang berkualitas,” kata Ketua Kelompok Tani Kerthi Winangun I Made Suparta.

Idealnya petani mendapatkan bibit dari hasil kultur jaringan. Bibit hasil kultur jaringan disebut memiliki sejumlah kelebihan.

Yakni lebih tahan dari hama dan penyakit. Selain itu buah yang dihasilkan juga lebih besar ketimbang bibit biasa.

“Kalau cari anakan (bibit, Red) dalam jumlah banyak, seringkali kami tidak dapat jaminan bibit itu sehat. Kalau bisa, ada lab kultur jaringan dengan kapasitas

20 ribu bibit per tahun. Kalau dengan kapasitas segitu, dalam tiga tahun kami bisa menanam di lahan seluas 60 hektare,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta yang dihubungi terpisah mengatakan, bibit yang ideal memang dihasilkan melalui proses kultur jaringan.

“Homogenitas tanaman itu bisa dipetakan kalau pembibitan dilakukan lewat kultur jaringan. Dibandingkan penyediaan (bibit) dengan sistem bonggol, dari segi hama penyakit memang tidak ada jaminan,” kata Sumiarta.

Terkait harapan petani menyediakan laboratorium kultur jaringan, Sumiarta mengaku pemerintah tengah mempertimbangkannya.

Pihaknya kini tengah menjalin komunikasi dengan Universitas Udayana untuk pemenuhan bibit melalui sistem kultur jaringan.

“Mungkin kedepannya kami bisa kerjasama dengan Unud. Sehingga nanti mereka bisa buat laboratorium kecil di desa-desa.

Kami inginnya lab itu bisa dibangun di Bukti untuk sentra pembibitan pisang, dan di Pancasari untuk sentra pembibitan stroberi,” demikian Sumiarta. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago