Categories: Ekonomi

Digelontor Bibit, Singgung Virus ASF, Ini Permintaan Peternak Babi

TABANAN – Peternak babi asal Banjar Dinas Baru, Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan, Ketut Gede Jaya Ada menyambut baik program bantuan ribuan bibit babi yang rencananya akan diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali.

Memang saat ini banyak peternak babi yang kesulitan mendapat bibit babi pasca merebaknya virus African Swine Fever (ASF).

“Kami berharap pemberian bantuan bibit babi kepada peternak benar-benar berkualitas. Penyaluran bantuan bibit babi harus tepat sasaran. Artinya tidak asal-asalan diberikan bantuan,” ungkap Ketut Gede Jaya Ada.  

Bantuan 1.000 bibit babi yang akan disalurkan ke peternak ini tentunya sangat positif. Disamping membangkitkan semangat atau membantu peternak untuk kembali aktif beternak khususnya babi.

Namun, banyak hal yang harus diperhatikan ketika pemerintah membicarakan soal rencana bantuan ini. Pemerintah harus mempertimbangkan atau menjamin kesehatan bibit babi sebelum disalurkan ke peternak.

Bisa dilakukan dengan pengecekan sampel darah dari bibit itu sendiri. Hal ini sangat penting agar tidak mengulang peristiwa yang terjadi di awal tahun lalu yakni virus ASF.

Dia melanjutkan, dengan dijaminnya kesehatan bantuan bibit babi tersebut, praktis para peternak merasa aman dan nyaman untuk kembali memulai beternak kembali.

Hal ini untuk mengurangi rasa was-was, kecewa, marah yang dirasakan petani selama wabah virus yang katanya ASF tersebut.

“Para penerima (peternak babi) harus diseleksi dengan baik agar nantinya penyaluran menjadi tepat sasaran. Itu harus dipastikan dengan apakah kelompok itu ada anggotanya dan masih aktif.

Kemudian memiliki kandangnya, serta ada yang mengurusnya nanti. Intinya ini harus tepat sasaran agar nantinya niat baik tak jadi petaka,” pesannya kepada pemerintah.

Ketut Jaya menambahkan, bantuan bibit babi harus berupa hewan. Tidak bantuannya berupa uang tunai.

Karena bantuan uang tunai mudah penyalurannya dan memungkinkan terjadi penyalahgunaan. Penyaluran bantuan pun harus betul-betul diawasi.

“Dan satu yang paling penting dinas terkait harus berperan aktif. Tidak hanya diberikan bantuan kemudian dilepas begitu saja.

Jadi, peternak juga harus diberikan edukasi bagaimana beternak babi baik dan produktif. Sehingga babi yang dihasilkan benar-benar berkualitas,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago