Categories: Ekonomi

Duh, Dibangun Rp 7 M, CAS Badung Tak Bisa Kendalikan Harga Cabai

MANGUPURA – Dibangun dengan menghabiskan dana Rp 7 miliar, keberadaan Cold Atmosphere Storage (CAS) milik Pemkab Badung belum mampu mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok di pasaran.

Buktinya, usaha yang ada di bawah Perumda Pasar Mangu Giri Sedana (MGS) itu, belum mampu mengatasi kelangkaan cabai.

Hingga saat ini stok cabai di CAS kosong. Bahkan, harga cabai merah sempat mencapai harga Rp 100 ribu/kg dari harga Rp 85 ribu/kg.

Tujuan dibuatnya CAS ini untuk menampung produksi cabai dan bawang ketika panen melimpah. Ketika terjadi kenaikan harga stok cabai dan bawang barulah dikeluarkan.

Namun, belakangan ini produksi petani minus sehingga terjadi gejolak harga. Kepada awak media, Direktur Utama Perumda MGS Made Sukantra tak menampik adanya gejolak harga.

Menurutnya kenaikan harga yang terjadi dipicu hasil panen petani cabai dan bawang turun. Kondisi ini berdampak pada stok kebutuhan yang disimpan di dalam CAS.

“Untuk memenuhi kebutuhan pasar, kami sempat berupaya mencari suplai cabai dan bawang dari daerah lain, seperti Kabupaten Bangli, Kabupaten Bima, NTT dan Kabupaten Probolinggo,” ungkap Sukantra kemarin.

Sukantara menyebut ketiga wilayah tersebut juga mengalami kondisi yang sama dengan Badung. Sebelum Hari Raya Galungan pihaknya berencana ke Bima untuk langsung terjun mencari ke petani.

Namun, karena terjadi bencana banjir disana jadi dibatalkan,” jelasnya. Made Sukantra juga tak menyangkal stok cabai dan bawang di CAS hingga kini masih kosong.

Hasil pertanian yang mengalami penurunan akibat cuaca langsung terserap pasar. “Saat ini hasil pertanian sudah terserap langsung oleh pasar atau unit agro yang langsung membeli produksi masyarakat,” tukasnya.

Pemerintah telah memutuskan pembangunan CAS berdiri di wilayah Kecamatan Petang. Teknologi penyimpanan bahan pangan CAS dibangun oleh Pemkab Badung sejak 2018.

Teknologi yang diadopsi dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini disebut dapat mengawetkan bahan pangan agar tidak cepat busuk.

Dengan adanya teknologi CAS, setiap panen raya, petani di Badung tidak mengalami kerugian akibat harga yang sangat murah. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago