Categories: Hukum & kriminal

Ibu Bunuh Tiga Anak Dikenal Baik dan Ramah, Pernah Menikah Dua Kali

GIANYAR – Aksi nekat ibu kandung jahat, Ni Luh Putu Septyan Parmadani, 32, meracuni tiga anak kandungnya dengan obat pembasmi serangga merek Baygon tidak bisa dinalar dengan akal sehat.

Semua orang dibuat geleng-geleng kepala dengan aksinya. Tidak hanya suami, maupun keluarga besar yang shock, tapi juga warga, dan aparat kepolisian.

Luh Putu Septyan sendiri dikenal sebagai sosok yang baik hati di mata warga. Putri Made Parwata ini semasa belum menikah, dikenal aktif di banjar.

Saat terlibat di sekaha teruna-teruni banjar, Septiyani ini tampak aktif di banjar. “Sebagian besar pasti tahu sama yang bersangkutan.

Namanya pemudi ketika itu sering terjun ke banjar pasti pernah ketemu otomatis kenal,” kata Kelian Dinas Banjar Palak, Desa Sukawati I Mada Sanggra kemarin.

Sosok Septyan sendiri dikenal biasa-biasa saja. “Sama seperti pemudi lainnya, biasa-biasa saja, tidak ada yang berbeda,” jelasnya.

Juga dikenal baik dan ramah dengan kerabat dan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Sehingga dengan kejadian tersebut, banyak warga yang tidak percaya dengan aksi tersebut.

“Tidak ada yang menduga sampai terjadi begitu. Jangankan saya selaku kelian dinas yang posisi rumah agak jauh, keluarga sendiri tidak ada yang menduga,” jelasnya.

Sanggra belum tahu harus melakukan apa setelah kejadian ini. Apakah akan menggelar pecaruan atau upacara.

“Namanya ini musibah, saya belum dapat memutuskan, karena dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang saya disana (rumah duka, red),  bapak Made Parwata belum saya lihat,” jelasnya.

Sanggra lantas mempertanyakan pihak keluarga terkait kejadian itu. “Keluarga mestinya tanggap kepada anak atau saudara yang pulang

membawa anak sampai tiga ke sini (Banjar Palak, red) dari Sulangai, mestinya ada pertanyaan besar sebelum musibah ini terjadi,” jelasnya.

Diketahui perkawinan Septyan ke Desa Sulangai, Kecamatan Petang dengan suaminya Putu Moh Diana merupakan pernikahan yang ke dua kalinya.

Perkawinan pertama Septiyanni dengan seorang pria asal Denpasar, namun berakhir dengan perceraian. “Dengan suami pertama, dia dikaruniai seorang putra,” ujarnya.

Sanggra sendiri tidak tahu persis kapan perceraian dengan suami pertama terjadi. “Waktu itu saya belum jadi kelian dinas, saya juga tidak ada hubungan keluarga. Sehingga saat ada kegiatan menikah itu tidak dilibatkan,” ungkapnya.

Termasuk saat pernikahan Septyan dengan pria asal Desa Sulangai, Petang itu pun, Made Sanggra juga tidak ingat persis.

Dia hanya tahu setelah pernikahan kedua ini, Septyan melahirkan anak pada 2011. “Itu melahirkan anak yang pertama dari suami di Desa Sulangai, setelah itu pada 2012 barulah saya ditunjuk sebagai kelian dinas,” tukasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago