Categories: Hukum & kriminal

Sempat Dikira Corona, Petugas Ngaku Panik Saat Evakuasi Jasad Violetta

KEMATIAN Herlina Violetta di rumah kontrakannya di Perumahan Nata Graha, Banjar Dukuh Tangkas, Gang Sekar No B14, Pemogan Densel, Minggu (29/3) sekitar pukul 20.30 benar-benar membuat warga sekitar gempar.

 

Bahkan tak hanya heboh, warga dan petugas juga sempat dibuat panik dengan tewasnya perempuan 37 tahun berparas cantik asal Desa Kaluku, Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara, Sulawesi Selatan ini. Kenapa?

 

 

ANDRE SULLA, Denpasar

 

Meski pihak kepolisian dari Polsek Denpasar Selatan menduga korban Violleta tewas karena sakit demam berdarah (DB).

Namun kematian perempuan yang semasa hidupnya bekerja sebagai ladies companion (LC) atau pemandu lagu di salah satu club terkenal di Bali itu sempat membuat warga dan petugas cemas.

 

Mereka cemas, karena sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengeluh sakit panas dan demam.

 

Seperti dibenarkan salah seorang petugas BPBD Kota Denpasar. Saat dikonfirmasi disela evakuasi jasad korban, petugas sempat menyatakan jika warga sempat panik.

 

“Ya warga sempat dibuat panik. Saat evakuasi, petugas pun was-was menggunakan APD. Sebab, di tengah wabah korona yang menggegerkan dunia ini ditambah tewasnnya wanita tersebut dugaan panas tinggi dan demam maka secara otomatis publik mengira ini adalah korban korona,” aku petugas BPBD.

 

Sementara itu, Kapolsek Denpoasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya menyatakan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan beberapa saksi termasuk teman korban.

 

Dijelaskan, dari keterangan teman korban bernama Adnan, 25, diketahui bahwa sebelum ditemukan tewas, korban Herlina Violetta sempat mengeluh sakit sebelum hari raya Nyepi.

 

“Sebelum Nyepi, saksi (Adnan) ini datang ke tempat korban (Violetta) dan di sana ia mengaku sedang sakit panas dan demam,”jelas mantan Kapolsek Kuta ini

 

Selanjutnya, khawatir dengan kondisi korban, Minggu (29/3) sekitar pukul 20.30, Adnan mencoba mengecek HP wanita tersebut namun tidak aktif.

 

Waswas terjadi sesuatu pada korban, saksi kemudian nekat datang jauh-jauh dari Gianyar ke Denpasar untuk mengecek kondisi  korban.

 

“Minggu sore saksi sempat telepon korban. Tetapi berkali-kali ditelepon HP korban tidak aktif, dan kemudian malamnya saksi memutuskan ke Denpasar, “imbuh Wirajaya

 

Singkat cerita, setiba di rumah kontrakan korban, saksi menemukan korban sudah meninggal.

 

Dugaan sementara, korban Violetta meninggal karena sakit DB, dan untuk sementara jenazah dititip di RSUP Sanglah Denpasar

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago