Categories: Hukum & kriminal

Datangkan Tiga Saksi Ahli, Jaksa Badung Geber Korupsi Dana KUR

MANGUPURA — Kejari Badung terus tancap gas merampungkan pemberkasan tersangka korupsi dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank pelat merah di Badung, yakni Ida Bagus GS, 29. 

Untuk memperkuat isi berkas, jaksa penyidik meminta keterangan saksi ahli. Tidak tanggung-tanggung, tiga saksi ahli dimintai keterangan.

Wajar Kejari Badung sangat serius. Pasalnya, kasus ini merupakan produk murni Kejari Badung dengan kerugian mencapai Rp 1 miliar.

 “Tiga saksi ahli ini untuk memperkuat isi dakwaan nantinya. Tiga saksi ahli itu satu orang akademisi, satu orang ahli keuangan negara,

dan satu lagi dari pihak bank,” ujar Kasi Pidsus Kejari Badung, Dewa Arya Lanang Raharja kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin.

Dijelaskan Lanang, dari tiga saksi ahli, sementara yang sudah dimintai keterangan dua orang. Sedangkan satu orang sisanya bakal dipanggil pekan depan.

Menurut Lanang, walau tidak menggunakan keterangan saksi ahli sejatinya tidak masalah. Namun, saat persidangan nanti pihaknya ingin memastikan perkara ini terbukti.

Jaksa di Kejari Badung semakin percaya diri lantaran perkara serupa di Denpasar dinyatakan terbukti di pengadilan.

“Berkas sedikit lagi selesai. Setelah saksi ahli, berkas langsung kami limpahkan ke tahap dua,” imbuh jaksa asal Buleleng itu.

Karena berkas belum rampung, maka masa penahanan terdakwa diperpanjang kembali. Tersangka ditahan sejak 3 Maret 2021.

Ditanya kapan berkas bisa dilimpahkan ke pengadilan untuk disidangkan, Lanang memperkirakan awal Juni.

Kejari Badung juga menolak permohonan pengalihan penahanan yang diajukan penasihat hukum tersangka.

Meskipun keluarga tersangka menjadi jaminan, Lanang menyebut pertimbangan subjektif menjadi alasan tidak mengabulkan permohonan pengalinan penahanan.

Salah satunya khawatir tersangka melarikan diri, mengulangi perbuatannya, dan menghilangkan barang bukti.

Tersangka Ida Bagus GS sebelumnya adalah marketing salah satu bank pelat merah di Kuta, Badung. Ia disangka mengorupsi dana bank hingga Rp 1 miliar.

Perbuatan dilakukan sejak 2013 sampai 2017. Uangnya digunakan untuk kepentingan pribadi tersangka. Salah satunya dipakai main judi online.

Tersangka disangka melanggar Pasal 2 ayat 1, Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Tipikor Pasal 64 KUHP. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago