Categories: Nasional

Jadi Ancaman Persatuan Bangsa, Gung Tri Minta Mahasiswa Aktif Melawan

DENPASAR – Saat ini penyebaran informasi hoax telah menjadi strategi politik untuk menyerang pihak lawan.

Bahayanya makin nyata karena biasanya menggunakan isu-isu yang sensitif seperti soal agama dan ras. 

Hal itu disampaikan politisi I Gusti Agung Putri Astrid MA saat memberikan materi dalam seminar serangkaian Pekan Justitia Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Udayana, Sabtu (8/12).

 “Mahasiswa harus berada di garda terdepan melawan hoax karena resikonya adalah perpecahan bangsa,” tegasnya. 

Politisi yang akrab disapa Gung Tri menyatakan, kekuatan hoaks sangat besar seiring meluasnya penggunaan media sosial.

Informasi bisa menyusup ke relung-relung pribadi penerimanya tanpa saringan sama sekali sehingga gampang dianggap sebagai kebenaran.

Di pihak lain, data pribadi para pengguna media sosial bisa dikumpulkan dan dianalisa sehingga dapat dirancang pesan yang sesuai dengan kecenderungan pribadi si pengguna.

“Jadi hoaks bisa dirancang untuk menciptakan ketakutan, kegembiraan dan perasaan yang lain,” ujarnya.

Hal ini sudah terbukti digunakan dalam pemilihan Presiden di Amerika dimana terdapat konsultan komunikasi yang membeli data-data di Facebook kemudian menggunakannya untuk kepentingan politik.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini,  dengan daya kritisnya, mahasiswa mestinya mampu menangkal hoax dan menyebarluaskan informasi yang benar kepada masyarakat.

“Kalau informasinya sudah berlebihan dan tendensius serta tanpa data, biasanya itu adalah hoax,” kata Gung Tri yang menggantikan Wayan Koster di DPR RI ini.

Dalam kasus di Indonesia, hoax sudah mulai kelihatan ketika masa Pemilihan Presiden pada 2014. Saat itu yang menonjol adalah munculnya tabloid Obor Rakyat yang sangat menyudutkan Jokowi diiringi dengan penyebaran hoaks di media sosial.

Saat pemilihan Gubernur DKI, hoaks semakin mengerucut kepada isu-isu berbau SARA. “Sekarang ini saya yakin, hoaks bernuansa SARA akan muncul kembali menjelang Pilpres,” tegasnya.

Acara seminar yang bertema ” Mendayung Bahtera Demokrasi di Tengah Derasnya Arus Hoax” merupakan bagian dari Pekan Justitia III.

Selain seminar, panitia juga menggelar pentas seni dan lomba olahraga. Kegiatan bertujuan mengasah kemampaun intelektual mahasiswa dalam menghadapi masalah-masalah aktual kebangsaan saat ini. (rba)

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: fh unud

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago