Categories: Nasional

Digelar Hanya 12 Jam, Warga yang Melanggar Siap Didenda Rp 6,3 Juta

Berbeda dari daerah lain di Bali, masyarakat Desa Buahan, Kecamatan Payangan, menggelar tradisi Nyepi Desa.

Warga menggelar tradisi itu setelah Tilem Kasa atau jatuh pada Rabu (3/7). Seperti apa?

 

IB INDRA PRASETYA, Gianyar

 

 

Layaknya seperti perayaan Nyepi atau Catur Brata Penyepian sasih kasangan  pada umumnya, sejak pagi sekitar pukul 06.00 hingga 18.00 sore, suasana di Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Gianyar tampak sangat lengang dan sepi.

 

Tidak ada lalu lalang orang ataupun kendaraan di jalan. Meskipun ada, hanya beberapa petugas pengaman dari desa adat (pecalang) yang berjaga  di sudut desa.

 

Warga luar desa bahkan dilarang melintas di sekitar kawasan. Jalan menuju desa atau yang biasa dilewati kendaraan juga ditutup dan dialihkan.

 

Sementara warga yang merayakan Nyepi dan tinggal di rumah juga tidak boleh bepergian, bekerja, bersenang-senang ataupun menyalakan api dan lampu.

 

Bendesa Pakraman Buahan, I Nyoman Parwata mengatakan, terkait Nyepi Desa di Buahan, perayaan ini rutin digelar setiap 6 bulan sekali.

 

Bedanya, waktu Nyepi selama 12 jam saja atau dimulai dari pukul 06.00 hingga 18.00. Selebihnya, aktivitas desa kembali normal.

 

Untuk menyukseskan Nyepi Desa ini, pecalang desa pun berjaga di sudut desa. Mereka mengalihkan arus lalu lintas desa. Warga luar yang hendak masuk ke areal desa, tidak diperbolehkan.

 

“Nyepi desa ini sama seperti pelaksanaan Catur Brata Penyepian saat Sasih Kasanga,” ujar Nyoman Parwata.

Mengenai Nyepi Kasa itu, pihak desa telah bersurat kepada jajaran terkait. Mulai perbekel tetangga, Kapolsek, Koramil dan Camat Payangan. “Sehingga pelaksanaan Nyepi ini bisa berjalan lancar,” jelasnya.

 

Apabila melanggar, maka warga akan dikenakan sanksi berupa denda. “Didenda dengan uang kepeng asli, kalau dirupiahkan bisa sebesar Rp 6,3 juta,” ujar guru di SMAN 1 Payangan itu.

 

Mengenai warga yang bekerja, maka bisa disiasati untuk berangkat sebelum pukul 06.00 dan pulang setelah pukul 18.00. “Ini bisa disiasati. Yang penting tertib,” tukasnya.

 

Dia menambahkan, ada beberapa rangkaian upacara sebelum Nyepi ini digelar. Yakni menghaturkan ajengan nasi berukuran besar dan warga magibung atau makan bersama di Pura Dalem setempat. Bahkan, ada arak-arakan ogoh-ogoh. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: pulau bali

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago