Categories: Nasional

2 Kali Dijemput Maut, Leong Berusaha Tenang saat Diincar Dua Ekor Hiu

SINGARAJA – Putu Tirtayasa alias Leong, 44, seorang nelayan di Desa Kalibukbuk, sempat dilaporkan hilang pada Selasa (6/4) sore lalu.

Nelayan tersebut akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, Rabu kemarin (7/4) di perairan Desa Bukti.

Kepada awak media, korban Leong mengatakan dirinya saat itu memancing di sekitar perairan Sangsit, sekitar 18 mil arah utara Sangsit.

Hingga pukul 07.00 pagi, ia baru berhasil menangkap 4 ekor ikan. Dia lantas berinisiatif pindah ke lokasi lain. Saat menempuh perjalanan sekitar 20 mil arah utara Sangsit, tiba-tiba ia dihadang cuaca buruk.

“Tiba-tiba ombaknya besar. Lebih tinggi dari kepala saya. Maunya balik arah. Belum sempat balik, langsung dihantam ombak. Katir kanannya patah, langsung perahu itu terbalik,” kata Leong.

Mendadak dihantam petaka, Leong berusaha kembali ke perahunya. Ia akhirnya berhasil bertahan di atas perahu. Sebuah wet bag yang berisi peralatan darurat juga langsung ia raih.

Sebab di dalamnya berisi GPS dan ponsel. Semalam suntuk ia terombang-ambing. Badannya ia ikat pada perahu, agar tak sampai tercebur dan hilang.

Mirisnya lagi ia sempat dikelilingi oleh dua ekor hiu. Dalam kondisi itu, ia tetap berusaha tenang dan bertahan di atas perahu.

“Kaki tidak saya turunkan ke air. Pokoknya bagaimana caranya bertahan di atas perahu. Makanan minuman sudah dibawa lari. Menurut saya ya wajar ada hiu. Mungkin cium ada ikan di perahu saya,” ujarnya.

Hingga pagi kemarin ia terhempas di perairan Desa Bukti, sekitar 10 mil arah utara pemandian Air Sanih. Leong mencoba menyalakan ponselnya.

Syukurnya ia mendapat sinyal ponsel. Ia langsung menghubungi keluarga dan mengirim posisinya berdasar GPS untuk penjemputan.

Leong mengaku ini bukan pertama kalinya ia mengalami petaka di laut. Pada tahun 2006 lalu, ia juga sempat hilang di laut lepas.

Saat itu ia tercebur gara-gara ditarik ikan cakalang. Sementara perahunya terus melaju ke tengah laut.

“Perahunya ditemukan sama teman saya. Orang-orang mengira saya sudah mati. Akhirnya saya ditemukan terombang-ambing sama nelayan dari Gondol (Desa Penyabangan, Red). Akhirnya diajak ke pinggir,” ceritanya.

Meski sudah dua kali mengalami petaka, Leong mengaku tidak jera pergi melaut. “Ini sumber penghidupan keluarga saya, ya harus saya jalani. Cuma ya harus lebih waspada lagi,” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago