Categories: Politika

Kutu Loncat? Tinggalkan Golkar saat Baru Masuk, Ini Kata Artha Dipa

DENPASAR – Kembali terpilih menjadi wakil bupati Karangasem, politisi I Wayan Artha Dipa bisa disebut sebagai kader kutu loncat.

Sebutan itu muncul setelah dirinya mengantongi KTA PDI Perjuangan. Pengumuman Artha Dipa jadi kader PDI Perjuangan diumumkan langsung Ketua Umum PDIP Wayan Koster.

Sebagaimana diketahui, sebelum menjadi kader PDIP, Artha Dipa adalah seorang birokrat di Pemkab Karangasem.

Artha Dipa mulai menjadi kader Golkar pada tahun 1977. Pada tahun 1982-1995, ia menjadi penatar partai Golkar.
Saat maju pada periode pertama, Artha Dipa berstatus kader NasDem. Namun, pada akhir 2019, ia tinggalkan NasDem dan kembali bergabung dengan Golkar.

Jabatan terakhirnya di NasDem adalah Ketua Dewan Penasihat DPW Partai Nasdem Provinsi Bali.

Sempat kembali ke pelukan sang mantan yakni ke Golkar pada 23 November 2019, kini pria berkumis ini sudah menjadi kader PDI Perjuangan

Dikonfirmasi terpisah, Artha Dipa membenarkan pernyataan Koster tersebut. Ia secara resmi menjadi kader PDI Perjuangan sesaat setelah pencoblosan Pilkada pada 9 Desember 2020 lalu.

KTA diberikan oleh DPC PDI perjuangan Karangasem. “Habis pencoblosan, dapat (KTA) dari DPC,” ujar Artha Dipa.
Artha Dipa mengaku sudah mundur dari partai Golkar, begitu dirinya memutuskan mundur dari penjaringan bakal calon kepala daerah di internal Golkar.

Artha Dipa sendiri mundur dari penjaringan bakal calon di partai Golkar pada Januari 2020, kurang lebih dua bulan setelah menyatakan diri bergabung kembali ke partai Golkar.
Lebih lanjut ia  mengaku sampai saat ini belum ditawari untuk masuk struktur ke pengurusan PDI Perjuangan.

Perihal jabatan di struktur partai, dia serahkan keputusannya kepada Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster.
Untuk diketahui, menyambut perhelatan Pilkada Serentak di Bali tahun 2020 lalu, Artha Dipa berniat maju sebagai calon bupati.

Konsekuensinya, dia pecah kongsi dengan Mas Sumatri. Ia pun memburu rekomendasi di Partai Golkar. Berpaling dari partai sebelumnya untuk memuluskan jalan mendapat rekomendasi .

Sayang di Golkar, Artha Dipa tak mendapatkan sesuai harapan ketika ikut penjaringan bakal calon kepala daerah di internal Golkar.

Dua bulan kemudian, Artha Dipa mengundurkan dari dari penjaringan di internal Golkar itu.  Informasi yang beredar,  Artha Dipa merasa rekomendasi tidak jatuh kepadanya. 

Hal itu terbukti rekomendasi Golkar  jatuh pada kader sendiri yakni Made Sukerana, sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan Mas Sumatri.

Artha Dipa pada akhirnya menerima pinangan PDI Perjuangan sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan Gede Dana, dan memenangkan tarung Pilkada Karangasem tersebut.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago