Categories: Travelling

Masuk Zona Merah, Tabanan Pilih Pembatasan Dibanding Tutup Pariwisata

TABANAN – Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan I Gede Sukanada angkat bicara terkait dengan tempat pariwisata yang diminta tutup selama libur Lebaran oleh pemerintah pusat karena Tabanan masuk zona merah.

Pihaknya mengakui memang mendengar arahan pusat agar menutup objek pariwisata. Namun, hal itu tidak menjadi pilihan yang dilakukan pihaknya terhadap sejumlah objek pariwisata yang ada di Tabanan.

“Saya memang mendengar informasi itu (diminta tutup). Tapi, secara tertulis, kami tidak dapat pegangan. Untuk itu kami kembalikan secara situasional,” ujar I Gede Sukanada, Sabtu (15/5).

Secara situasional yang dimaksud Sukanada adalah dengan melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang datang ke objek-objek pariwisata yang ada di Tabanan.

“Kami sudah antisipasi. Bahkan, ada beberapa tempat yang secara mandiri melakukan pembatasan, seperti di Kebun Raya Bedugul,” sebutnya.

Apakah artinya memang memilih melakukan pembatasan dibanding dengan penutupan objek pariwisata?

“Ini kembali ke situasional. Kami melihat tak ada urgensi yang tepat untuk menutup objek pariwisata, sepanjang mentaati protokol. Ekonomi dan kesehatan harus berjalan,” tegasnya.

“Percuma saja kalau objek pariwisata di Tabanan ditutup, warga akan pindah berwisata ke daerah lain,” imbuh Sukanada.

Diketahui sebelumnya, hasil rapat terbatas Presiden Joko Widodo bersama jajaran kabinetnya pada 10 Mei 2021,

salah satunya menutup seluruh tempat wisata yang berada di daerah zona merah (risiko tinggi) dan zona oranye (risiko sedang).

Sedangkan yang berlokasi di zona kuning (risiko rendah) dan zona hijau (tidak ada kasus baru/tidak terdampak) akan beroperasi dengan pembatasan maksimal 50% dari kapasitas. 

Berdasar perkembangan peta zonasi risiko per 9 Mei 2021, ada 12 kabupaten/kota yang masuk zona merah.

Diantaranya, Sumba Timur dan Lembata (NTT), Tabanan (Bali), Majalengka (Jawa Barat), Palembang (Sumatera Selatan),

Batanghari (Jambi), Kota Pekanbaru dan Rokan Hulu (Riau) serta Lima Puluh Kota dan Agam (Sumatera Barat). 

Sementara zona oranye terdapat 324 kabupaten/kota yang tersebar di 6 provinsi. Yakni Jawa Tengah (29), Jawa Barat (25), Jawa Timur (26), Sumatera Utara (15), Sumatera Selatan (16) dan Sumatera Barat (16). 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago