Categories: Bali

Monumen Diserbu Warga saat Pandemi, Bupati Suwirta Turun Malam-malam

SEMARAPURA – Lampu yang berada di air mancur di Monumen Puputan Klungkung akhirnya dimatikan untuk sementara waktu ini.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi daya tarik monumen tersebut. Pasalnya, salah satu objek pariwisata di Klungkung itu cukup ramai dikunjungi masyarakat, bahkan kian ramai saat hari raya Kuningan, Sabtu (26/9) lalu.

Padahal sudah ada ratusan warga Klungkung terpapar virus corona, dan rata-rata jumlahnya mengalami peningkatan setiap harinya.

Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, Putu Suarta, mengungkapkan, suasana hari raya Kuningan sangat terasa di pusat Kota Klungkung, tepatnya di Monumen Puputan Klungkung.

Banyak masyarakat yang berekreasi di salah satu objek wisata di Klungkung itu hingga malam hari. “Mereka di sana bercengkerama dengan keluarga,” katanya.

Sayangnya, dia melihat ada sejumlah anak-anak dilepas begitu saja tanpa menggunakan masker.

Melihat masih ada masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan, dia akhirnya kembali mengimbau masyarakat mengingat kasus Covid-19 di Klungkung masih terjadi.

“Kami tidak bubarkan. Hanya kami sarankan untuk yang bawa anak-anak agar tidak sering-sering membawa anak-anaknya keluar rumah apalagi sampai malam hari,” ujarnya.

Untuk mengurangi daya tarik Monumen Puputan Klungkung, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta  memerintahkan untuk mematikan lampu air mancur Monumen Puputan Klungkung untuk sementara waktu.

Sehingga diharapkan tidak banyak orang lagi yang berkumpul di sana sehingga mengurangi potensi penyebaran virus corona di ruang publik.

“Jadi dimatikan untuk sementara waktu. Itu agar tidak memancing orang ke Monumen. Kalau lampu lain yang ada di monumen tidak dimatikan agar tidak terjadi hal-hal lain yang tidak diinginkan,” terangnya.

Terkait dengan kegiatan Ngelawang yang biasanya dilakukan sejumlah anak-anak dengan berkeliling ke rumah-rumah warga menarikan tarian barong, diungkapkannya kegiatan itu masih diperbolehkan.

Hanya saja kegiatan Ngelawang itu diperbolehkan dilakukan di Monumen Puputan Klungkung seperti yang biasanya dilakukan anak-anak tersebut setiap hari raya Galungan dan Kuningan.

“Jadi kalau ke rumah-rumah boleh. Tetapi protokol kesehatan harus tetap diperhatikan,” tandasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago