Categories: Ekonomi

Woww…Realisasi Asuransi Tani Tembus 126 Persen

RadarBali.com – Kesadaran para petani akan pentingnya mengasuransikan lahan pertanian kian meningkat.

Berdasar data Dinas Pertanian Klungkung, minat para petani untuk melindungi lahan pertanian padinya dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Klungkung cukup tinggi.

Ini terlihat dari realisasi target AUTP tahun 2017 yang mencapai 126,08 persen atau 1.891, 25 hektare.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Klungkung IB Gede Juanida, target Dinas Pertanian Klungkung untuk AUTP tahun 2017 sebanyak 1.500 hektare dan tersebar di tiga kecamatan di Klungkung.

“Masing-masing kecamatan di target 700 hektare untuk Kecamatan Banjarangkan, 550 hektare untuk Kecamatan Dawan, dan 250 hektare untuk Kecamatan Klungkung,” paparnya.

Dan, realisasi secara keseluruhan hingga Juli 2017 mencapai 126,08 persen atau 1.891,25 hektare. Untuk realisasi di masing-masing kecamatan, di Kecamatan Banjarangkan 128,70 persen atau 900,92 hektare.

Sementara, Kecamatan Dawan 106,99 persen atau 588,13 hektare. Dan, Kecamatan Klungkung realisasinya mencapai 160,76 persen atau 401,90 hektare.

“Klungkung mendapat kuota 1.500 hektare karena kami mengajukan sejumlah itu. Mengingat tahun sebelumnya minat petani untuk mengasuransikan lahan pertanian padinya tidak terlalu banyak.

Namun setelah petani melihat sendiri keuntungan dari AUTP, akhirnya tahun ini peminatnya sangat banyak,” katanya.

Dia menambahkan, meski lahan pertanian padi yang didaftarkan untuk mendapat perlindungan AUTP melebihi kuota yang diberikan Pemerintah Pusat, preminya sebesar 80 persen tetap di subsidi pemerintah.

Sehingga dari total premi sebesar Rp 180 ribu, petani hanya cukup membayar sekitar Rp 36 ribu per hektare untuk mendapatkan klaim sebesar Rp 6 juta per hektare jika lahan pertanian padinya mengalami gagal panen.

Untuk klaim AUTP di tahun 2017, kata dia, telah dilakukan oleh empat subak. Yaitu Subak Gembalan akibat hama blast, Subak Pegending akibat tungro, Subak Togoh akibat blast, dan Subak Toye Hee akibat blast.

Hanya saja yang sudah keluar klaimnya adalah Subak Gembalan sebesar Rp 3,7 juta lebih, Subak Pegending sebesar Rp 12,4 juta lebih dan Subak Togoh sebesar Rp 36 juta.

Sedangkan Subak Toye Hee belum keluar klaimnya karena masih dilakukan verifikasi. “Total klaim yang sudah keluar mencapai Rp 52.188.000.

Atau untuk 8,698 hektare lahan pertanian di Kabupaten Klungkunng yang mengalami gagal panen sudah mendapat klaim AUTP,” terangnya.

Dia berharap dengan sosialisasi yang gencar dilakukan dan bukti-bukti keuntungan melindungi lahan pertanian padi dengan AUTP, minat para petani untuk memanfaatkan AUTP semakin meningkat.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago