MANGUPURA – Budaya korupsi masih membayangi sistem politik dan perilaku politisi di Indonesia. Karena itu anggota Komisi VIII DPR RI I Gusti Agung Putri Astrid menegaskan perlunya menjadikan korupsi sebagai musuh bersama.
“Termasuk adik-adik mahasiswa harus konsisten untuk melawan korupsi,” tegasnya dalam Seminar Nasional serangkaian Musyawarah Nasional VIII Lembaga Eksekutif Mahasiswa Hukum Indonesia (LEMHI) di Gedung Ketha Gosana, Puspem Badung, Minggu (28/10).
Gung Tri menegaskan, transisi dari masa Orde Baru dengan budaya korupsinya yang sudah sangat melekat belumlah selesai sepenuhnya.
Sebagian besar elite di masa lalu kini masih eksis di dunia politik dan ekonomi dengan pengaruh yang masih kuat. “Ini yang membuat kita masih sulit menghapuskan sepenuhnya,” ujarnya.
Dia setuju, akan adanya penerapan transparansi dan akuntabilitas partai politik untuk menjamin rekruitmen kader partai yang anti korupsi.
Namun demikian, menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, harus dimaklumi pula bahwa partai juga membutuhkan figur yang memiliki basis dukungan yang kuat untuk memenangkan kontestasi politik.
Seringkali, kata dia, pemimpin tradisional kurang cakap dalam hal pertanggungjawaban publik sehingga terjerat kasus korupsi.
Padahal realitasnya, dia benar-benar dicintai oleh rakyatnya dan karena itu tetap mendapat dukungan. Orang-orang ini pun tak menumpuk kekayaan yang berlebihan.
“Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh semua partai politik,” tegasnya. Untuk itu, lanjut dia,
mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan harus bisa menggabungkan antara semangat anti korupsi itu dengan kemampuan mengelola dukungan publik.
“Karena itu saya ajak mahasiswa untuk terjun ke partai politik. Jangan hanya menonton dan mari benahi dari dalam jika merasa ada hal yang tidak beres,” ujarnya.
Selain Agung Putri, seminar juga menghadirkan pembicara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Bawaslu RI, Akademisi Universitas Udayana dan aktivis anti korupsi Abraham Samad.
Acara ini diikuti oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Hukum se-Indonesia, perwakilan mahasiswa se-Bali dan sejumlah undangan. (rba)