33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:57 PM WIB

Wow…Ratusan Remaja Kurang Mampu Ikut Mepandes Massal, Ini Tujuannya…

SUKASADA – Sebanyak 179 orang remaja di Kabupaten Buleleng mengikuti acara mepandes atau potong gigi massal.

Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Angel Hearts Bali itu, dipusatkan di Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti.

Remaja-remaja yang ikut ambil bagian dalam acara tersebut, berasal dari keluarga kurang mampu.

Orang tua mereka tak sanggup menyelenggarakan upacara mepandes yang notabene simbol menghilangkan enam sifat buruk manusia (sad ripu), sekaligus simbol peralihan dari anak-anak ke masa remaja.

Pihak yayasan pun berinisiatif menggelar upacara mepandes massal secara gratis. Sebelum terpilih sebagai peserta, mereka melalui proses seleksi lebih dulu.

Tim akan melakukan home visit untuk memastikan bahwa peserta benar-benar berasal dari keluarga tak mampu. Bahkan beberapa peserta ada yang belum melalui upacara tiga ulanan maupun otonan.

“Mereka memang sulit menyelenggarakan, karena berasal dari keluarga tidak mampu. Apalagi upacara ini kan kewajiban

terakhir orang tua pada anaknya. Kami harap ini bisa membantu mereka,” kata Ketua Yayasan Angel Hearts Bali, Linda Anugerah.

Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini menyambut positif kegiatan tersebut.

Rousmini mengatakan, kegiatan itu sangat membantu keluarga miskin yang selama ini kesulitan menggelar upacara potong gigi. Ia berharap kegiatan tersebut bisa dilaksanakan secara kontinu.

“Acara semacam ini tentu sangat membantu masyarakat kita yang kurang mampu. Jadi mereka tidak lagi terbebani dengan pikiran

mencari biaya untuk menggelar upacara. Mudah-mudahan ini bisa diselenggarakan secara rutin,” kata Rousmini.

Dalam acara tersebut, total ada sepuluh orang jro sangging yang bertugas. Sementara upacara di-puput oleh Ida Sulinggih. 

SUKASADA – Sebanyak 179 orang remaja di Kabupaten Buleleng mengikuti acara mepandes atau potong gigi massal.

Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Angel Hearts Bali itu, dipusatkan di Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti.

Remaja-remaja yang ikut ambil bagian dalam acara tersebut, berasal dari keluarga kurang mampu.

Orang tua mereka tak sanggup menyelenggarakan upacara mepandes yang notabene simbol menghilangkan enam sifat buruk manusia (sad ripu), sekaligus simbol peralihan dari anak-anak ke masa remaja.

Pihak yayasan pun berinisiatif menggelar upacara mepandes massal secara gratis. Sebelum terpilih sebagai peserta, mereka melalui proses seleksi lebih dulu.

Tim akan melakukan home visit untuk memastikan bahwa peserta benar-benar berasal dari keluarga tak mampu. Bahkan beberapa peserta ada yang belum melalui upacara tiga ulanan maupun otonan.

“Mereka memang sulit menyelenggarakan, karena berasal dari keluarga tidak mampu. Apalagi upacara ini kan kewajiban

terakhir orang tua pada anaknya. Kami harap ini bisa membantu mereka,” kata Ketua Yayasan Angel Hearts Bali, Linda Anugerah.

Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini menyambut positif kegiatan tersebut.

Rousmini mengatakan, kegiatan itu sangat membantu keluarga miskin yang selama ini kesulitan menggelar upacara potong gigi. Ia berharap kegiatan tersebut bisa dilaksanakan secara kontinu.

“Acara semacam ini tentu sangat membantu masyarakat kita yang kurang mampu. Jadi mereka tidak lagi terbebani dengan pikiran

mencari biaya untuk menggelar upacara. Mudah-mudahan ini bisa diselenggarakan secara rutin,” kata Rousmini.

Dalam acara tersebut, total ada sepuluh orang jro sangging yang bertugas. Sementara upacara di-puput oleh Ida Sulinggih. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/