DENPASAR – Salah seorang pengguna jasa tol Bali Mandara diketahui bernama Dede meluapkan kekecewaaannya di media sosial facebook.
Melalui media sosial tersebut, dia mencantumkan dua video yang berisi perseteruan di Gardu tol Bali Mandara pada Minggu (28/10) lalu.
Video tersebut pun menjadi viral yang mengundang banyak komentar warganet. Dede sendiri merupakan supir travel yang saat itu melintas di Tol Bali Mandara.
Namun, saat akan melewati gardu tol, saldo uang elektronik yang biasanya dipakai untuk membayar jasa jalan tol tidak cukup.
Ia pun lantas mencari petugas tol Bali mandara. Petugas yang diketahui bernama Anna ini, menyarankan untuk meminta bantuan pengendara lain,
mengingat di gerbang tol pihak Jasamarga tidak lagi menyediakan top up pasca keberadaan top up Drive Thru yang diresmikan beberapa bulan lalu.
Dalam video itu terlihat keduanya adu mulut. Berikut unggahan yang berisi kronologi. ”Ketika saya tahu saldo tiyang habis lalu saya turun
dari mobil dan membawa uang 50 ribu bermaksud membeli kartu baru. Tidak masalah bagi saya kartu 50 saldo 30, karena saya tahu saya salah,
Berhubung Karena disana staff sepi, hanya ada 1 loket yang ada cewek ini sebut saja Anna.. dan dia mengarahkan saya ke loket lainnya lalu saya susuri loket satu per satu, setelah nihil saya kembali lagi ke loket Anna..
Mbak tolong dibantu saya, jawabannya dengan nada ketus,” pinjam saja sama mobil lain dbelakang pak,,!!!
Sebagai customer saya merasa di perlakukan tidak semestinya dan dia bilang dia bukan staff sini, tapi jaketnya jasa marga, yang jelas bukan intimidasi yang saya harapkan”
Dia pun mengaku mendapat aksi intimidasi yang dilakukan petugas tol dengan cara dicekik, serta umpatan binatang.
Terkait hal ini, Humas Jasamarga Bali Tol (JBT) Gandi Ginantra membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, ini hanya kesalahpahaman antara petugas dan juga pengendara lantaran penyampaian informasi yang kurang jelas.
“Karena memang kami tidak ada top up di gardu. Pengendara itu diminta untuk meminta bantuan ke pengendara lain,” tuturnya.
Pihaknya pun telah mempertemukan antara petugas JBT dan pengendara untuk meminta klarifikasi serta penyelesaian masalah.
“Kami minta maaf atas kejadian ini. Sekarang sudah clear,” kata Gandi. Pihaknya berjanji untuk memberikan penataran kepada para pegawai JBT.
Anna sendiri merupakan karyawan tetap yang bekerja sejak Tol Bali Mandara resmi beroperasi.