AMLAPURA-Tak sebandingnya jumlah kasus penderita gagal ginjal dengan ketersediaan alat yang dimiliki membuat RSUD Karangasem kewalahan.
Akibatnya, banyak pasien yang menjalani hemodialis tak mampu terlayani.
Seperti dibenarkan Direktur Utama (Dirut) RSUD Karangasem, dr Nengah Suardana. Dikonfirmasi, Senin (29/10).
Menurutnya, ada sekitar 80 orang pasian gagal ginjal yang antre di RS dalam sehari.
Sedangkan untuk jumlah mesin yang dimiliki, hanya ada 12 unit mesin yang terdiri dari mesin regular sebanyak 10 unit, ICU satu unit dan infesius satu unit.
“Rata-rata pasien cuci darah ada yang seminggu sekali ada juga seminggu dua kali,”ujar Kabag Humas RSUD Karangasem I Gede Dedy Artho.
Sementara untuk lama waktu cuci darah, lanjut Dedy, rata-rata pasien memerlukan waktu antara 4 -5 jam sekali cuci.
“Kalau dilihat dari jumlah pasianya masih kurang, makanya harus bergiliran,” ujarnya.
Akibat lain, pasien yang belum memiliki jadwal belum bisa dilayani. Sementara untuk itu pihak rumah sakit menyarankan pasian melakukan cuci darah di rumah sakit lainya.
“Kemungkinan untuk mengantisipasi ini, kami akan mengajukan penambahan 10 mesin, dengan 22 mesin sudah bisa memberikan pelayanan lebih baik,” ujarnya.