29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:39 AM WIB

Buleleng Banyak Festival, Pastika: Kalau Duitnya Banyak Silakan, tapi

RadarBali.com – Hal menarik lainnya dalam pelantikan Agus dan Sutjidra yakni sentilan dari Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Gubernur menyentil banyaknya festival yang digelar Pemkab Buleleng.

Menurut Pastika, Buleleng adalah kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak sekaligus jumlah penduduk miskin tertinggi di Bali.

Dengan kondisi tersebut semestinya anggaran festival bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.

Pastika meminta biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang didapatkan dari penyelenggaraan festival diteliti.

“Festival itu bagus-bagus saja. Saya memberikan apresiasi banyak festival. Tapi, mari hitung kalau (biaya festival) itu, dipakai menyekolahkan anak putus sekolah kan bagus,” kata Pastika.

Pensiunan bintang tiga polisi itu mengaku mempunyai tanggung jawab moral sebagai putra daerah Buleleng. Tapi, Pasti menyerahkan sepenuhnya pada Agus.

Dia kembali mengingatkan Agus agar membuat rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) sesuai dengan milik provinsi dan nasional.

Pemkab Buleleng disarankan tidak membuat kebijakan aneh yang tidak ada di pemerintah pusat. Jika tidak, maka Buleleng tidak didukung oleh pusat.

“Kalau kaya duitnya banyak, silakan bikin pesta. Tapi, kalau miskin jangan. Badung mau pesta setiap hari silakan orang duitnya banyak,” sindirnya lagi.

Pastika menambahkan, agar Buleleng maju harus dibenahi sumber daya manusianya. Buleleng sebagai daerah yang kering sulit mengandalkan sumber daya alam.

Karena itu, kualitas pendidikan di Buleleng harus terus diperbaiki. “Tingkatkan pendapatan, kurangi pengeluaran, tingkatkan sumber daya manusianya lewat pendidikan. Provinsi siap membantu Buleleng,” tukasnya.

Menanggapi sentilan pedas gubernur, Agus tampak tidak nyaman. Wajah Agus saat diwawancarai terkait sindiran gubernur menunjukkan gestur sedikit kecewa.

Agus mengatakan, penyelenggaraan festival di Buleleng tidak bisa dipandang dari satu sudut pandang saja.

Orang yang memberikan penilaian meski objektif tanpa tendensi politik atau ketidaksukaan terhadap pemerintah. Dia mengklaim festival di Buleleng selama ini lebih hebat dari festival di tempat lain.

“Hanya dengan Rp 500 juta, festival Buleleng lebih hebat lho dibanding festival lain. Kami pakai sponsor semua. Artis nasional semua datang pakai sponsor,” dalihnya.

Dijelaskan lebih jauh, untuk mengejar ketertinggalan pariwisata dengan daerah lain, Buleleng harus mengadakan atraksi budaya.

Dengan adanya atraksi, banyak orang yang datang dan mengenal Buleleng. “Orang seni di desa menjadi senang dengan adanya festival Buleleng. Masyarakat Buelelng yang tidak suka hanya segelintir, karena politis. Janganlah subyektif memberikan penilaian,” tukasnya.

RadarBali.com – Hal menarik lainnya dalam pelantikan Agus dan Sutjidra yakni sentilan dari Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Gubernur menyentil banyaknya festival yang digelar Pemkab Buleleng.

Menurut Pastika, Buleleng adalah kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak sekaligus jumlah penduduk miskin tertinggi di Bali.

Dengan kondisi tersebut semestinya anggaran festival bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.

Pastika meminta biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang didapatkan dari penyelenggaraan festival diteliti.

“Festival itu bagus-bagus saja. Saya memberikan apresiasi banyak festival. Tapi, mari hitung kalau (biaya festival) itu, dipakai menyekolahkan anak putus sekolah kan bagus,” kata Pastika.

Pensiunan bintang tiga polisi itu mengaku mempunyai tanggung jawab moral sebagai putra daerah Buleleng. Tapi, Pasti menyerahkan sepenuhnya pada Agus.

Dia kembali mengingatkan Agus agar membuat rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) sesuai dengan milik provinsi dan nasional.

Pemkab Buleleng disarankan tidak membuat kebijakan aneh yang tidak ada di pemerintah pusat. Jika tidak, maka Buleleng tidak didukung oleh pusat.

“Kalau kaya duitnya banyak, silakan bikin pesta. Tapi, kalau miskin jangan. Badung mau pesta setiap hari silakan orang duitnya banyak,” sindirnya lagi.

Pastika menambahkan, agar Buleleng maju harus dibenahi sumber daya manusianya. Buleleng sebagai daerah yang kering sulit mengandalkan sumber daya alam.

Karena itu, kualitas pendidikan di Buleleng harus terus diperbaiki. “Tingkatkan pendapatan, kurangi pengeluaran, tingkatkan sumber daya manusianya lewat pendidikan. Provinsi siap membantu Buleleng,” tukasnya.

Menanggapi sentilan pedas gubernur, Agus tampak tidak nyaman. Wajah Agus saat diwawancarai terkait sindiran gubernur menunjukkan gestur sedikit kecewa.

Agus mengatakan, penyelenggaraan festival di Buleleng tidak bisa dipandang dari satu sudut pandang saja.

Orang yang memberikan penilaian meski objektif tanpa tendensi politik atau ketidaksukaan terhadap pemerintah. Dia mengklaim festival di Buleleng selama ini lebih hebat dari festival di tempat lain.

“Hanya dengan Rp 500 juta, festival Buleleng lebih hebat lho dibanding festival lain. Kami pakai sponsor semua. Artis nasional semua datang pakai sponsor,” dalihnya.

Dijelaskan lebih jauh, untuk mengejar ketertinggalan pariwisata dengan daerah lain, Buleleng harus mengadakan atraksi budaya.

Dengan adanya atraksi, banyak orang yang datang dan mengenal Buleleng. “Orang seni di desa menjadi senang dengan adanya festival Buleleng. Masyarakat Buelelng yang tidak suka hanya segelintir, karena politis. Janganlah subyektif memberikan penilaian,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/