SINGARAJA–Pascamenerima kabar musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10), pihak keluarga salah satu korban asal Buleleng, Bali, IGA Ngurah Metta Kurnia dikabarkan langsung bertolak ke Jakarta.
Duka mendalam dirasakan keluarga sekaligus kerabat dari pegawai yang kini berdinas di Kementerian Keuangan RI. Ada banyak kenangan dari korban IGAN Metta Kurnia.
Salah satu dari kolega korban IGAN Metta Kurnia, Putu Edi Robin. Menurut Robin, semasa hidupnya, ia menyebut jika sosok Metta adalah orang yang supel, cerdas, dan aktif.
Robin yang juga alumni SMAN 1 Singaraja itu mengaku banyak mengenal Metta dalam kegiatan pramuka di Kabupaten Buleleng. “Lebih sering bertemu pas kegiatan pramuka. Kalau sudah kegiatan pramuka, dia itu sangat aktif.
Selalu masuk tim inti. Biasanya pas kegiatan dipercaya sebagai bendahara. Dia juga pernah ikut seleksi untuk Jambore Nasional (Jamnas) Tahun 1991,” jelas Robin.
Seperti diberitakan sebelumnya, IGAN Metta Kurnia turut menjadi korban dalam kecelakaan pesawat JT-610 jurusan Jakarta-Pangkal Pinang. Metta diketahui lahir dan besar di Buleleng, sebelum akhirnya bekerja di Kementerian Keuangan.
Ia kemudian menikah dengan suaminya, Heru Prasetyo, dan menetap di Bogor, Jawa Barat. Terakhir Metta diketahui bertugas sebagai Kepala Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pangkal Pinang.
Saat menumpang pesawat naas itu, Metta hendak kembali ke tempat tugasnya di Pangkal Pinang. Pada akhir pekan lalu, ia disebut menghadiri rangkaian Hari Oeang ke-72 yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan. Ia juga menjenguk keluarga dan anak-anaknya yang tinggal di Bogor.
Pihak keluarga besar Metta Kurnia di Desa Banjar, juga membenarkan bahwa Metta turut menjadi penumpang di pesawat naas itu. “Kami semua keluarga besar di sini berharap yang terbaik.
Semoga ditemukan dalam kondisi selamat dan baik-baik saja,” kata Gusti Ketut Suweda, 75, salah seorang kerabat di Desa Banjar.