33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:28 PM WIB

Pemilu 2019, Cok Rat Warning Pemilih Ber-KTP Palsu Masuk Bali

SINGARAJA – Anggota DPD RI asal Bali, A.A. Oka Ratmadi mencium indikasi kedatangan pemilih impor yang berpotensi masuk Bali pada Pemilu 2019 mendatang.

Politisi senior yang akrab disapa Cok Rat itu menyebut, pemilih-pemilih ini sengaja didatangkan untuk mendongkrak perolehan suara dari peserta pemilu tertentu di Bali.

Dugaan adanya pemilih impor, itu seperti terungkap saat Cok Rat saat melakukan kunjungan ke Sekretariat KPU Buleleng, Kamis (1/11) siang.

Cok Rat hanya didampingi seorang stafnya.

Ia langsung disambut Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana yang didampingi empat orang komisioner KPU Buleleng lainnya.

Cok Rat dan Komisioner KPU Buleleng sempat melakukan pertemuan di Ruang Ketua KPU Buleleng.

 Pertemuan disebut lebih banyak membahas mengenai prosedur pelayanan teknis kepada para calon pemilih, pada Pemilu 2019 medatang.

Kepada wartawan, Cok Rat mengaku datang ke KPU Buleleng dalam kapasitasnya sebagai anggota DPD RI yang membidangi pelayanan publik.

Dirinya hadir untuk memastikan pelayanan KPU pada masyarakat di Kabupaten Buleleng, dilakukan dengan sebaiknya-baiknya.

“KPU ini juga kan meladeni masyarakat. Terutama saat Pemilu nanti. Ini harus berjalan dengan baik. Kami membidangi pelayanan publik dan kami ingin memastikan kinerja,” katanya.

Cok Rat mengaku sudah mendatangi Sekretariat KPU di beberapa daerah. Beberapa temuan yang muncul lebih banyak mengenai pemilih ganda yang masih tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ia mendesak agar pemilih ganda itu “dibersihkan” dari data DPT.

Selain itu Cok Rat juga meminta KPU Buleleng mewaspadai pemilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan membawa KTP elektronik.

Sebab ada kemungkinan KTP yang dibawa palsu.

Untuk itu petugas di TPS harus dibekali kemampuan mendeteksi keaslian KTP yang dibawa warga.

Ia menyebut ada indikasi mobilasi warga dari daerah tertentu, untuk memilih di Bali.

“Ada indikasi orang-orang akan pindah ke Denpasar.

Nanti diberi KTP elektronik, tapi tidak punya tempat tinggal di Denpasar. Jangan sampai mereka datang ke Bali hanya untuk memilih saja. Kalau memang ada yang pakai KTP elektronik untuk memilih, tolong dicek dengan jelas,” tegasnya.

Sementara Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana mengatakan, kedatangan Cok Rat ke KPU Buleleng hanya untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu 2019 di Buleleng bisa berjalan dengan baik dan lancar.

 “Apabila ada kendala, kami diminta menginformasikannya pada DPD yang membidangi tentang pelayanan publik,” kata Dudhi.

SINGARAJA – Anggota DPD RI asal Bali, A.A. Oka Ratmadi mencium indikasi kedatangan pemilih impor yang berpotensi masuk Bali pada Pemilu 2019 mendatang.

Politisi senior yang akrab disapa Cok Rat itu menyebut, pemilih-pemilih ini sengaja didatangkan untuk mendongkrak perolehan suara dari peserta pemilu tertentu di Bali.

Dugaan adanya pemilih impor, itu seperti terungkap saat Cok Rat saat melakukan kunjungan ke Sekretariat KPU Buleleng, Kamis (1/11) siang.

Cok Rat hanya didampingi seorang stafnya.

Ia langsung disambut Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana yang didampingi empat orang komisioner KPU Buleleng lainnya.

Cok Rat dan Komisioner KPU Buleleng sempat melakukan pertemuan di Ruang Ketua KPU Buleleng.

 Pertemuan disebut lebih banyak membahas mengenai prosedur pelayanan teknis kepada para calon pemilih, pada Pemilu 2019 medatang.

Kepada wartawan, Cok Rat mengaku datang ke KPU Buleleng dalam kapasitasnya sebagai anggota DPD RI yang membidangi pelayanan publik.

Dirinya hadir untuk memastikan pelayanan KPU pada masyarakat di Kabupaten Buleleng, dilakukan dengan sebaiknya-baiknya.

“KPU ini juga kan meladeni masyarakat. Terutama saat Pemilu nanti. Ini harus berjalan dengan baik. Kami membidangi pelayanan publik dan kami ingin memastikan kinerja,” katanya.

Cok Rat mengaku sudah mendatangi Sekretariat KPU di beberapa daerah. Beberapa temuan yang muncul lebih banyak mengenai pemilih ganda yang masih tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ia mendesak agar pemilih ganda itu “dibersihkan” dari data DPT.

Selain itu Cok Rat juga meminta KPU Buleleng mewaspadai pemilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan membawa KTP elektronik.

Sebab ada kemungkinan KTP yang dibawa palsu.

Untuk itu petugas di TPS harus dibekali kemampuan mendeteksi keaslian KTP yang dibawa warga.

Ia menyebut ada indikasi mobilasi warga dari daerah tertentu, untuk memilih di Bali.

“Ada indikasi orang-orang akan pindah ke Denpasar.

Nanti diberi KTP elektronik, tapi tidak punya tempat tinggal di Denpasar. Jangan sampai mereka datang ke Bali hanya untuk memilih saja. Kalau memang ada yang pakai KTP elektronik untuk memilih, tolong dicek dengan jelas,” tegasnya.

Sementara Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana mengatakan, kedatangan Cok Rat ke KPU Buleleng hanya untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu 2019 di Buleleng bisa berjalan dengan baik dan lancar.

 “Apabila ada kendala, kami diminta menginformasikannya pada DPD yang membidangi tentang pelayanan publik,” kata Dudhi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/