27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 21:49 PM WIB

Ratusan ODGJ Rawan Ngamuk, Klungkung Darurat Rumah Singgah

SEMARAPURA-Tingginya jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Klungkung terus menuai sorotan.

Sesuai catatan, adai 756 ODGJ di Klungkung. Dari total itu, sebanyak 372 ODGJ berat dan kerap mengamuk.

Hanya saja, meski jumlah ODGJ di Kabupaten Klungkung cukup banyak, namun hingga saat ini Klungkung belum memiliki rumah singgah ODGJ.

Seperti dibenarkan Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung, Putu Wartini.

Dikonfirmasi terkait banyaknya ODGJ di Klungkung,ia mengatakan bahwa Klungkung sudah sangat membutuhkan rumah singgah.

Apalagi ODGJ berat ini ada yang kerap mengamuk saat malam hari.

“Sehingga rumah singgah ini memang dibutuhkan sekali. Kami setiap tahun sudah mengusulkan untuk pengadaan rumah singgah ini beserta tenaga medisnya.

Namun karena keterbatasan anggaran, sampai saat ini belum juga terealisasi,” katanya.

Dampak dari tidak adanya rumah singgah ini, jika ada ODGJ yang mengamuk akhirnya langsung dirujuk ke RS Jiwa Provinsi Bali di Bangli.

Begitu juga saat malam hari, pihaknya juga harus mengantarkan ODGJ ini ke RSJ Bangli ketika mengamuk.

 “Kalau mengamuk saat malam hari, sampai dini hari kami ada di sana.

Kalau ada rumah singgah, ketika mengamuk kan bisa dibawa ke rumah singgah dulu untuk mendapat penanganan. Kalau sudah tidak bisa ditangani di rumah singgah, baru dibawa ke RSJ Bangli,” terangnya.

Tidak hanya memiliki rumah singgah, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung juga tidak memiliki mobil ambulance khusus untuk menangani ODGJ.

Adapun ketika ada ODGJ yang mengamuk, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung kerap menggunakan mobil yang ada.

SEMARAPURA-Tingginya jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Klungkung terus menuai sorotan.

Sesuai catatan, adai 756 ODGJ di Klungkung. Dari total itu, sebanyak 372 ODGJ berat dan kerap mengamuk.

Hanya saja, meski jumlah ODGJ di Kabupaten Klungkung cukup banyak, namun hingga saat ini Klungkung belum memiliki rumah singgah ODGJ.

Seperti dibenarkan Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung, Putu Wartini.

Dikonfirmasi terkait banyaknya ODGJ di Klungkung,ia mengatakan bahwa Klungkung sudah sangat membutuhkan rumah singgah.

Apalagi ODGJ berat ini ada yang kerap mengamuk saat malam hari.

“Sehingga rumah singgah ini memang dibutuhkan sekali. Kami setiap tahun sudah mengusulkan untuk pengadaan rumah singgah ini beserta tenaga medisnya.

Namun karena keterbatasan anggaran, sampai saat ini belum juga terealisasi,” katanya.

Dampak dari tidak adanya rumah singgah ini, jika ada ODGJ yang mengamuk akhirnya langsung dirujuk ke RS Jiwa Provinsi Bali di Bangli.

Begitu juga saat malam hari, pihaknya juga harus mengantarkan ODGJ ini ke RSJ Bangli ketika mengamuk.

 “Kalau mengamuk saat malam hari, sampai dini hari kami ada di sana.

Kalau ada rumah singgah, ketika mengamuk kan bisa dibawa ke rumah singgah dulu untuk mendapat penanganan. Kalau sudah tidak bisa ditangani di rumah singgah, baru dibawa ke RSJ Bangli,” terangnya.

Tidak hanya memiliki rumah singgah, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung juga tidak memiliki mobil ambulance khusus untuk menangani ODGJ.

Adapun ketika ada ODGJ yang mengamuk, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung kerap menggunakan mobil yang ada.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/