33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:02 PM WIB

Ekonomi Bali Tumbuh 6,24 Persen saat Bencana Datang, Ternyata Karena…

DENPASAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Bali merilis pertumbuhan perekonomian di Pulau Dewata Senin (5/11) siang.

BPS mencatat perekonomian di Bali dalam triwulan ini yakni pada bulan Juli, Agustus dan September 2018 mengalami penumbuhan 6,24 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Bali tumbuh 6,24 persen kalau dibandingkan dengan triwulan ketiga di tahun 2017 atau hitungan year on year,” ujar Kepala BPS Bali Ir Adi Nugroho MS kepada Jawa Pos Radar Bali.

Sementara berdasar hitungan q to q nya, lanjut Nugroho, dari triwulan kedua tahun 2018 lalu, atau pada bulan April, Mei dan Juni mengalami pertumbuhan 3,29 persen.

“Dengan isyarat itu, maka bisa disimpulkan perekonomian Bali dalam situasi yang menggembirakan sekalipun beberapa kejadian

sempat mengganggu beberapa aktivitas ekonomi, seperti gempa yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat,” bebernya.

Sebagai catatan, akibat gempa, industri pariwisata Bali pada bulan Agustus dan September mengalami penurunan.

Kondisi ini jelas berbeda dengan sifat penurunan pada bulan Agustus dan September tahun sebelumnya.

Disinggung mengenai sektor yang menunjang pertumbuhan perekonomian di Bali, Nugroho menjelaskan, sektor yang menunjang itu adalah penyediaan sektor akomodasi dan konsumsi.

Pada posisi kedua, yakni pertanian dan sebagainya. Sedangkan dari sisi pengeluaran, perekonomian Bali disumbang oleh sektor jasa dan barang, baik yang keluar negeri maupun antarwilayah.

“Dan sektor jasa ini adalah disumbang oleh sektor pariwisata “ tuturnya.

DENPASAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Bali merilis pertumbuhan perekonomian di Pulau Dewata Senin (5/11) siang.

BPS mencatat perekonomian di Bali dalam triwulan ini yakni pada bulan Juli, Agustus dan September 2018 mengalami penumbuhan 6,24 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Bali tumbuh 6,24 persen kalau dibandingkan dengan triwulan ketiga di tahun 2017 atau hitungan year on year,” ujar Kepala BPS Bali Ir Adi Nugroho MS kepada Jawa Pos Radar Bali.

Sementara berdasar hitungan q to q nya, lanjut Nugroho, dari triwulan kedua tahun 2018 lalu, atau pada bulan April, Mei dan Juni mengalami pertumbuhan 3,29 persen.

“Dengan isyarat itu, maka bisa disimpulkan perekonomian Bali dalam situasi yang menggembirakan sekalipun beberapa kejadian

sempat mengganggu beberapa aktivitas ekonomi, seperti gempa yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat,” bebernya.

Sebagai catatan, akibat gempa, industri pariwisata Bali pada bulan Agustus dan September mengalami penurunan.

Kondisi ini jelas berbeda dengan sifat penurunan pada bulan Agustus dan September tahun sebelumnya.

Disinggung mengenai sektor yang menunjang pertumbuhan perekonomian di Bali, Nugroho menjelaskan, sektor yang menunjang itu adalah penyediaan sektor akomodasi dan konsumsi.

Pada posisi kedua, yakni pertanian dan sebagainya. Sedangkan dari sisi pengeluaran, perekonomian Bali disumbang oleh sektor jasa dan barang, baik yang keluar negeri maupun antarwilayah.

“Dan sektor jasa ini adalah disumbang oleh sektor pariwisata “ tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/