NEGARA – Daftar pemilih tetap (DPT) di Jembrana masih bermasalah.
Bahkan yang mengejutkan, dari data pemilih yang dikirim KPU RI ke KPU Jembrana, ada ribuan pemilih meninggal masih tercantum dalam DPT.
Terkait adanya ribuan pemilih meninggal yang masih tercantum DPT, anggota KPU Jembrana Ni Putu Angelia dikonfirmasi, Jumat (9/11) membenarkan.
Menurutnya dari data total jumlah pemilih sebanyak 14.323 yang dikirim KPU RI, sesuai hasil sinkronisasi yang dilakukan KPU Jembrana terdapat sekitar 70 persen pemilih atau sekitar 10 ribu lebih sudah meninggal.
”Sedangkan 30 persen sisanya sudah terdaftar sebagai pemilih karena NIK ganda dan ada juga pemilih baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, Angelia menjelaskan, data pemilih yang diterima dari KPU RI tersebut, merupakan data penduduk Jembrana dari kementerian dalam negeri.
Selanjutnya, diturunkan pada KPU Jembrana untuk dilakukan perbaikan dan sinkronisasi.
“Dugaan sementara karena tidak ada klaim atau akta kematian dari Disdukcapil, sehingga masih terdata sebagai pemilih non -DPT,” ujarnya.
Sementara itu, terkait data DPT dari KPU RI, Ketua KPU Jembrana I Ketut Gde Tangkas Sudiantara, menyatakan bahwa, saat ini pihaknya masih melakukan proses sinkronisasi data pemilih sebelum ditetapkan sebagai DPT hasil perbaikan.
Prinsipnya, lanjut Tangkas, semua warga yang memiliki hak pilih nantinya terdata dan bisa menggunakan hak pilihnya.
“Data pemilih ini masih kami sinkronkan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Tangkas menambahkan, mengenai zona pemasangan alat peraga kampanye masih dievaluasi.
Sampai saat ini sudah ada dua zona yang dilaporkan tidak sesuai sehingga dievaluasi dan dipindah.
“Kami masih menunggu laporan kalau ada zona lain yang dinilai salah untuk ditindaklanjuti,” terangnya.