25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:15 AM WIB

Tebar Psywar, Kapolda Irjen Petrus Sebut Preman di Bali Pengecut

DENPASAR-Aksi premanisme yang sempat membuat resah masyarakat Bali benar-benar membuat Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose geram.

 

Tanpa basa-basi, jenderal polisi dengan dua bintang di pundak ini dengan lantang kembali menebar ancaman sekaligus tantangan bagi aksi premanisme Bali

 

Psywar (Psykological Warfare) bagi aksi premanisme di Bali disampaikan Petrus Golose di sela peresmian patung anti premanisme dan narkoba di depan Monumen Bajra Sandhi Renon, Sabtu (10/11) siang.

 

Dihadapan para petinggi, pejabat, serta tokoh di Bali, Petrus Golose menyebut preman di Bali kaum pengecut. “Mereka berafiliasi dengan ormas, dan hanya berani menindas rakyat kecil,”ujar Petrus Golose.

 

Dikatakannya, keberadaan preman di Bali diakui sudah merajalela sejak 20 tahun terakhir. Namun saat dirinya menjabat sebagai kapolda Bali, keberadaan preman makin berkurang. 

 

“Preman adalah pengecut. Beraninya sama rakyat kecil. Beri tau saya kalau mereka mengganggu. Saya rantai mereka menangis. Mana ada jagoan nangis. Jagoan itu gak nangis,” tegas Golose.

 

Tak hanya itu, sebagai bukti perlawannya memerangi aksi premanisme di Bali, Golose membeberkan bahwa sejauh ini sudah ada 167 kasus premanisme yang sudah ditanganinya.

 

Selain itu, ada 803 tersangka pungli dan preman yang sudah diamankan.

 

“Hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan Universitas Udayana, Bali menyebut bahwa Polda Bali dipercaya oleh masyarakat Bali,”imbuhnya. 

 

 

Pada kesempatan itu, kapolda juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang mendukung Polda Bali dalam memberantas premanisme dan narkoba di Bali.

 

“Dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak, mari kita menjadi semeton Bali. Tidak ada itu semeton preman,” tukasnya. 

 

 

 

 

DENPASAR-Aksi premanisme yang sempat membuat resah masyarakat Bali benar-benar membuat Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose geram.

 

Tanpa basa-basi, jenderal polisi dengan dua bintang di pundak ini dengan lantang kembali menebar ancaman sekaligus tantangan bagi aksi premanisme Bali

 

Psywar (Psykological Warfare) bagi aksi premanisme di Bali disampaikan Petrus Golose di sela peresmian patung anti premanisme dan narkoba di depan Monumen Bajra Sandhi Renon, Sabtu (10/11) siang.

 

Dihadapan para petinggi, pejabat, serta tokoh di Bali, Petrus Golose menyebut preman di Bali kaum pengecut. “Mereka berafiliasi dengan ormas, dan hanya berani menindas rakyat kecil,”ujar Petrus Golose.

 

Dikatakannya, keberadaan preman di Bali diakui sudah merajalela sejak 20 tahun terakhir. Namun saat dirinya menjabat sebagai kapolda Bali, keberadaan preman makin berkurang. 

 

“Preman adalah pengecut. Beraninya sama rakyat kecil. Beri tau saya kalau mereka mengganggu. Saya rantai mereka menangis. Mana ada jagoan nangis. Jagoan itu gak nangis,” tegas Golose.

 

Tak hanya itu, sebagai bukti perlawannya memerangi aksi premanisme di Bali, Golose membeberkan bahwa sejauh ini sudah ada 167 kasus premanisme yang sudah ditanganinya.

 

Selain itu, ada 803 tersangka pungli dan preman yang sudah diamankan.

 

“Hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan Universitas Udayana, Bali menyebut bahwa Polda Bali dipercaya oleh masyarakat Bali,”imbuhnya. 

 

 

Pada kesempatan itu, kapolda juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang mendukung Polda Bali dalam memberantas premanisme dan narkoba di Bali.

 

“Dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak, mari kita menjadi semeton Bali. Tidak ada itu semeton preman,” tukasnya. 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/