29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 8:56 AM WIB

Menpar Bongkar Praktik Kartel Penjualan Paket Wisata Murah, Ternyata…

NUSA DUA – Berdasar data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok turun 6,6 persen dalam kurun waktu September dan Oktober 2018.

Riilnya turun kurang lebih 9.000 wisatawan. Ada indikasi penurunan terjadi setelah beberapa pihak mengungkap adanya praktik penjualan paket wisata murah ke Bali.

Yang menarik, menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, penjualan paket wisata murah ke sejumlah destinasi wisata dunia oleh travel agent mafia Tiongkok tidak hanya terjadi di Bali dan Indonesia umumnya.

“Tidak. Ini terjadi di seluruh Indonesia. Disini (Indonesia) justru tak terlalu ramai. Yang ramai itu di Thailand. Jadi ini terjadi diseluruh dunia, tidak hanya terjadi di Bali yang sekarang sedang kami atasi,” kata Menpar Arief Yahya.

Menurutnya, yang terjadi ini adalah persoalan kartel. Di mana satu industri di kuasai oleh satu badan atau seseorang. Dari mulai berangkat sampai ia membeli di tokonya sendiri dan seterusnya.

Untuk dampak, Menpar Arief belum bisa menyebut secara riil data pastinya. Hanya saja, kata dia, untuk turis Tiongkok ke Bali rata-rata mencapai 150 ribu – 200 ribu sebulan. 

“Karena itu, kita akan selesaikan masalah ini. Sesegera mungkin saya akan bertemu Menteri Pariwisata Tiongkok membicarakan masalah ini,” pungkasnya.


NUSA DUA – Berdasar data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok turun 6,6 persen dalam kurun waktu September dan Oktober 2018.

Riilnya turun kurang lebih 9.000 wisatawan. Ada indikasi penurunan terjadi setelah beberapa pihak mengungkap adanya praktik penjualan paket wisata murah ke Bali.

Yang menarik, menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, penjualan paket wisata murah ke sejumlah destinasi wisata dunia oleh travel agent mafia Tiongkok tidak hanya terjadi di Bali dan Indonesia umumnya.

“Tidak. Ini terjadi di seluruh Indonesia. Disini (Indonesia) justru tak terlalu ramai. Yang ramai itu di Thailand. Jadi ini terjadi diseluruh dunia, tidak hanya terjadi di Bali yang sekarang sedang kami atasi,” kata Menpar Arief Yahya.

Menurutnya, yang terjadi ini adalah persoalan kartel. Di mana satu industri di kuasai oleh satu badan atau seseorang. Dari mulai berangkat sampai ia membeli di tokonya sendiri dan seterusnya.

Untuk dampak, Menpar Arief belum bisa menyebut secara riil data pastinya. Hanya saja, kata dia, untuk turis Tiongkok ke Bali rata-rata mencapai 150 ribu – 200 ribu sebulan. 

“Karena itu, kita akan selesaikan masalah ini. Sesegera mungkin saya akan bertemu Menteri Pariwisata Tiongkok membicarakan masalah ini,” pungkasnya.


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/