NEGARA – Satpol PP Pemkab Jembrana kembali disibukan oleh kehadiran bondo nekat (Bonek) atau suporter Persebaya.
Pasalnya selain mereka tidak membawa identitas atau KTP dan uang bekal yang cukup, kehadiran mereka juga meresahkan dan menganggu penguna jalan.
Seperti yang dilakukan puluhan bonek di terminal kargo, Negara, Rabu (14/11) pagi.
Puluhan bonek tersebut bergerombol berusaha menyetop truk yang menuju arah Denpasar untuk ditumpangi.
Melihat ulah puluhan bonek yang meresahkan itu, warga kemudian mengunformasikan ke Satpol PP Pemkab Jembrana.
Satpol PP yang dipimpin Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas), Satpol PP Pemkab Jembrana Kadek Agus Arianta kemudian datang ke terminal Kargo.Satpol PP yang tiba di terminal kargo sekitar pukul 06.15, langsung mengamankan puluhan bonek.
Mereka kemudian digiring ke Kantor Satpol PP untuk didata. “Mereka kita amankan ke kantor karena menganggu ketertiban di areal terminal kargo,”ujar Kadek Agus Arianta.
Setelah didata, jumlah mereka sebanyak 22 orang.
Mereka semua berasal dari Sidoarjo dan masih tergolong anak baru gede(ABG) dengan usia 14 – 18 tahun.
20 orang laki-laki dan 2 orang perempuan yakni Salsabila,18, dan Saskia Putri,15,. Untuk menuju Bali dari Sidoarjo mereka menumpang truk atau kendaraan lain yang distop dan mau ditumpangi.
“Mereka tidak ada yang membawa KTP atau idemtitas lain yang sah. Mereka ingin pergi ke Gianyar untuk menonton pertandingan Persebaya melawan Bali United, namun mereka tidak membawa uang bekal yang cukup,” ungkapnya.
Setelah didata dan diberikan pembinaan, puluham bonek ABG tersebut kemudian dipulangkan ke daerah asalnya dengan diantar sampai di pelabuhan Gilimanuk.
“Karena tidak membawa identitas fan agar tidak meresahkan masyarat serta demi keselamatan mereka yang masih tergolong dibawah umur itu maka kita pulangkan,”terangnya.