29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:10 AM WIB

Netizen Bali Mayoritas Setuju Arak Dilegalkan, tapi Ada yang Bilang…

DENPASAR – Rencana Gubernur Bali Wayan Koster melegalkan arak produksi Karangasem sebagai minuman tradisional asli Bali menggelinding bak bola salju.

Koster ingin minuman khas arak dari Bali, ini bisa dikembangkan dengan membuat  industri rumahan atau home industry.  

Pro kontra menyertai. Lembaga dewan Bali sebagian setuju, tapi ada yang minta dikaji ulang dengan beragam syarat.

Yang menarik, mayoritas netizen Bali memandang rencana gubernur adalah sebuah big policy untuk mensejahterakan masyarakat penghasil arak yang selama ini hidup pas-pasan.

“Setuju…pak gubernur apang membuka lapangan kerja,biar arak Bali mendunia,legal dan terkenal diseluruh dunia,” kata akun @ Gede Budaya Antara.

Sikap netizen ini mendapat dukungan akun @ Drs Putu Buda Artha. “Sangat setuju arak untuk tabuh dan hasil karya orang Bali asli juga arak disukai orang mancanegara”.

Hal serupa dikatakan akun @ Dewa Made Winata. “Minuman khas luar negeri membanjiri pasaran miras bali. Sedangkan arak terpinggirkan. Inilah saatnya produk lokal berjaya minimal di daerahnya sendiri”.

Yang menarik adalah pernyataan dari akun @ Van De Rio. “Tiang sangat setuju tpi perlu di hak patenkan dan dikemas sepwrti minuman berlabelkan dan buatkan tempat pengepul

ato berbadan usaha seprti , bumdes di awasi oleh badan bpom dan setiap bagi pembuat ato pemilik usaha rumahan harus membawa ke olahanya ke bumdes tersebut shingga tdak adanya

permain harga lainn se bagainya shingga wisatawan bsa membeli sebagai suvenir ,,, dan pemerintah harus memberikan bimbingan untuk melakukan pemasaranya ,,,,!!!!

Pernyataan menarik juga datang dari akun @ Go Gonk. “Saya rasa melegalkan arak bali tidak ada masalah karena arak bali adalah kecerdasan asli bali,

namun yang terpenting bagaimana tata kelolanya saja , sama seperti bagaimana minuman beralkohol dari luar dikelola”.

Yang menarik ada yang membandingkan pelagalan arak ini dengan rokok. 100% setuju…itu artinya ada keseriusan dr pihak pemerintah dalam melindungi sekaligus menjaga kelestarian Arak Bali…

Prancis Punya Wine…amerika punya JW dll….knapa kita tdk maw melegalkan minuman khas kita….inget dan catet…pilih mana lbh berbahaya arak Bali atau Rokok?? 

Salam Rahayu Pak Gubernur dan jajarannya,” kata akun @ Rudee Swarna. Namun, ada juga yang nyinyir dengan rencana gubernur. “Mabuk gen generasi e Jani ne,” kata akun @ Hendra Putra.

Atau akun @ Komang Sudiarta. “Sing ade gae lenan, adi joh ajak visi misi waktu kampanye cagub, coba turun ke desa desa lihat kondisi masyarakat, pang seken tepukin, terutama kesehatan masyarakat yg pake bpjs”,

Ada juga netizen yang meminta Gubernur Koster membuat kebijakan yang besar dulu, program yang mensejahterakan rakyat, bukan melegalkan arak.

“Kerja yg penting penting dulu pak gubernur ….. jgn yg aneh aneh . saya simak kinerja bapak jauh melenceng , urusan arak itu nomer sekian

yg penting kesejahteraan rakyat dulu di perhitungkan. Bapak peminum ya…. pantesan belum 100 hari kerja udah mikirin arak,” kata akun @ Morgen.

 

DENPASAR – Rencana Gubernur Bali Wayan Koster melegalkan arak produksi Karangasem sebagai minuman tradisional asli Bali menggelinding bak bola salju.

Koster ingin minuman khas arak dari Bali, ini bisa dikembangkan dengan membuat  industri rumahan atau home industry.  

Pro kontra menyertai. Lembaga dewan Bali sebagian setuju, tapi ada yang minta dikaji ulang dengan beragam syarat.

Yang menarik, mayoritas netizen Bali memandang rencana gubernur adalah sebuah big policy untuk mensejahterakan masyarakat penghasil arak yang selama ini hidup pas-pasan.

“Setuju…pak gubernur apang membuka lapangan kerja,biar arak Bali mendunia,legal dan terkenal diseluruh dunia,” kata akun @ Gede Budaya Antara.

Sikap netizen ini mendapat dukungan akun @ Drs Putu Buda Artha. “Sangat setuju arak untuk tabuh dan hasil karya orang Bali asli juga arak disukai orang mancanegara”.

Hal serupa dikatakan akun @ Dewa Made Winata. “Minuman khas luar negeri membanjiri pasaran miras bali. Sedangkan arak terpinggirkan. Inilah saatnya produk lokal berjaya minimal di daerahnya sendiri”.

Yang menarik adalah pernyataan dari akun @ Van De Rio. “Tiang sangat setuju tpi perlu di hak patenkan dan dikemas sepwrti minuman berlabelkan dan buatkan tempat pengepul

ato berbadan usaha seprti , bumdes di awasi oleh badan bpom dan setiap bagi pembuat ato pemilik usaha rumahan harus membawa ke olahanya ke bumdes tersebut shingga tdak adanya

permain harga lainn se bagainya shingga wisatawan bsa membeli sebagai suvenir ,,, dan pemerintah harus memberikan bimbingan untuk melakukan pemasaranya ,,,,!!!!

Pernyataan menarik juga datang dari akun @ Go Gonk. “Saya rasa melegalkan arak bali tidak ada masalah karena arak bali adalah kecerdasan asli bali,

namun yang terpenting bagaimana tata kelolanya saja , sama seperti bagaimana minuman beralkohol dari luar dikelola”.

Yang menarik ada yang membandingkan pelagalan arak ini dengan rokok. 100% setuju…itu artinya ada keseriusan dr pihak pemerintah dalam melindungi sekaligus menjaga kelestarian Arak Bali…

Prancis Punya Wine…amerika punya JW dll….knapa kita tdk maw melegalkan minuman khas kita….inget dan catet…pilih mana lbh berbahaya arak Bali atau Rokok?? 

Salam Rahayu Pak Gubernur dan jajarannya,” kata akun @ Rudee Swarna. Namun, ada juga yang nyinyir dengan rencana gubernur. “Mabuk gen generasi e Jani ne,” kata akun @ Hendra Putra.

Atau akun @ Komang Sudiarta. “Sing ade gae lenan, adi joh ajak visi misi waktu kampanye cagub, coba turun ke desa desa lihat kondisi masyarakat, pang seken tepukin, terutama kesehatan masyarakat yg pake bpjs”,

Ada juga netizen yang meminta Gubernur Koster membuat kebijakan yang besar dulu, program yang mensejahterakan rakyat, bukan melegalkan arak.

“Kerja yg penting penting dulu pak gubernur ….. jgn yg aneh aneh . saya simak kinerja bapak jauh melenceng , urusan arak itu nomer sekian

yg penting kesejahteraan rakyat dulu di perhitungkan. Bapak peminum ya…. pantesan belum 100 hari kerja udah mikirin arak,” kata akun @ Morgen.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/