RadarBali.com – Meski urung melakukan peletakan batu pertama, salah satu pemodal pembangunan bandara di Kabupaten Buleleng, memenuhi komitmennya melakukan upacara mulang pakelem.
Upacara itu dilangsungkan Senin (28/8) pagi, di Pura Penegil Dharma Desa Pakraman Kubutambahan.
Prosesi upacara itu dihadiri ratusan masyarakat Buleleng. Mereka penasaran menanti kepastian, apakah benar akan dilangsungkan peletakan batu pertama.
Maklum saja, selama ini santer beredar kabar pihak pemodal yakni PT. BIBU Panji Sakti akan melakukan peletakan batu pertama kemarin.
Upacara mulang pakelem sendiri di-puput oleh Ida Peranda Wayan Demung dari Griya Buda Keling Tianyar dan Ida Peranda Gede Manuaba dari Griya Kubutambahan.
Hadir pula Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama.
Pihak investor menyatakan upacara mulang pakelem dilakukan untuk memohon restu kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Upacara ini sudah kami rencanakan jauh-jauh hari. Tujuannya memohon kepada penguasa di sini, kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar proses izin penlok diberi kelancaran,” kata Presiden Direktur PT. BIBU Panji Sakti, I Made Mangku.
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta kepada wartawan mengaku dirinya cenderung mendukung pembangunan bandara lepas pantai alias offshore.
Artinya sikap pemerintah mendukung PT. BIBU Panji Sakti yang menawarkan konsep tersebut. Menurutnya pemodal sudah menunjukkan keseriusannya dalam berinvestasi, dan pemerintah pun mendukung investor yang berkomitmen.
“Kita bisa melihat keseriusan dari pihak pemodal sampai melakukan ini, padahal penlok belum turun. Ini spirit investasi yang sungguh-sungguh. Tentu ini harus kita dukung,” katanya.
Setali tiga uang dengan Sudikerta, Adi Wiryatama juga condong mendukung konsep bandara offshore. Menurutnya konsep bandara sudah dikaji dengan teknologi.
“Menurut saya, (bandara) ini lebih cocok di laut. Karena di darat akan lama prosesnya. Di sini ada pura, kuburan, dan sebagainya. Menurut saya, teknologinya di laut,” kata Adi.
Adi menganggap pembangunan bandara menjadi titik penyeimbang pembangunan antara Bali Utara dengan Bali Selatan.
Sehingga janji pemerataan pembangunan utara-selatan bukan sekadar wacana dan komoditas politik.
Asal tahu saja, kini ada dua pemodal yang menyatakan tertarik berinvestasi membangun bandara di Kabupaten Buleleng. Masing-masing PT. Pembangunan Bali Mandiri (Pembari) yang menawarkan konsep bandara di darat, serta PT. BIBU Panji Sakti yang menawarkan konsep bandara di laut. Keduanya menyatakan ingin membangun bandara di wilayah Kubutambahan, Buleleng.