29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:24 AM WIB

TRAGIS! Frustasi Dilarang Pinjam Motor, Pelajar SMP Nekat Gantung Diri

NEGARA – Diduga karena tidak dikasih meminjam sepeda motor Ni Made SD, 14, memilih nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Aksi ulah pati pelajar kelas 2 SMP warga Banjar Mekarsari, Manistutu, Melaya itu dilakukan Jumat (16/11) malam.

Menurut informasi, sebelum Kasus ini terkuak sekitar pukul 17.30 Wita, Darmini dilihat oleh keluarga dan tetangganya  masih ngobrol dengan saudara sepupunya yang di sebelah barat rumah.

Namun, setengah jam kemudian atau pukul 18.00, korban tidak kelihatan dan keluarga tidak melihat ke mana dia pergi.

Karena korban menghilang, keluarga menjadi kebingungan dan berusaha mencari anak baru gede (ABG) itu di sekitar rumah.

Akhirnya sekitar pukul 19.00 korban di temukan oleh I Putu Astawa, 46, tergantung di dahan pohon cempaka dengan menggunakan tali nilon warna hijau.

Melihat korban tergantung di pohon cempaka, Astawa yang kaget lalu berteriak minta tolong. Polisi dan petugas medis yang mendapat laporan kejadian itu kemudian datang ke lokasi.

Dari hasil olah TKP tim inafis Polres Jembrana dan Polsek Melaya, tidak tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.

“Korban meninggal karena gantung diri sesuai ciri-cirinya seperti ada bekas jeratan di leher, keluar air mani dan lidahnya menjulur,” ujar Kapolsek Melaya AKP Ketut Wijaya Kusuma.

Berdasar keterangan  orangtua korban, kata AKP Wijaya Kusuma, korban diketahui tidak pernah ada masalah di rumah maupun di sekolah.

Sementara dari keterangan ayahnya, korban sebelumnya sempat mau meminjam sepeda motor untuk latihan bulutangkis dengan temannya.

Namun, orangtuanya melarang karena sepeda motor itu akan digunakan ke dokter. Ayah korban sendiri sakit-sakitan.

“Sementara belum diketahui penyebab pasti korban mengakhiri hidupnya dengan  gantung diri. Pihak keluarga sudah mengiklaskan dan tidak di lakukan otopsi,” ungkapnya

NEGARA – Diduga karena tidak dikasih meminjam sepeda motor Ni Made SD, 14, memilih nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Aksi ulah pati pelajar kelas 2 SMP warga Banjar Mekarsari, Manistutu, Melaya itu dilakukan Jumat (16/11) malam.

Menurut informasi, sebelum Kasus ini terkuak sekitar pukul 17.30 Wita, Darmini dilihat oleh keluarga dan tetangganya  masih ngobrol dengan saudara sepupunya yang di sebelah barat rumah.

Namun, setengah jam kemudian atau pukul 18.00, korban tidak kelihatan dan keluarga tidak melihat ke mana dia pergi.

Karena korban menghilang, keluarga menjadi kebingungan dan berusaha mencari anak baru gede (ABG) itu di sekitar rumah.

Akhirnya sekitar pukul 19.00 korban di temukan oleh I Putu Astawa, 46, tergantung di dahan pohon cempaka dengan menggunakan tali nilon warna hijau.

Melihat korban tergantung di pohon cempaka, Astawa yang kaget lalu berteriak minta tolong. Polisi dan petugas medis yang mendapat laporan kejadian itu kemudian datang ke lokasi.

Dari hasil olah TKP tim inafis Polres Jembrana dan Polsek Melaya, tidak tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.

“Korban meninggal karena gantung diri sesuai ciri-cirinya seperti ada bekas jeratan di leher, keluar air mani dan lidahnya menjulur,” ujar Kapolsek Melaya AKP Ketut Wijaya Kusuma.

Berdasar keterangan  orangtua korban, kata AKP Wijaya Kusuma, korban diketahui tidak pernah ada masalah di rumah maupun di sekolah.

Sementara dari keterangan ayahnya, korban sebelumnya sempat mau meminjam sepeda motor untuk latihan bulutangkis dengan temannya.

Namun, orangtuanya melarang karena sepeda motor itu akan digunakan ke dokter. Ayah korban sendiri sakit-sakitan.

“Sementara belum diketahui penyebab pasti korban mengakhiri hidupnya dengan  gantung diri. Pihak keluarga sudah mengiklaskan dan tidak di lakukan otopsi,” ungkapnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/