DENPASAR – KONI Bali dan 10 atlet kriket Bali yang menyatakan mundur karena disebut-sebut memilih Papua sebagai pelabuhan karirnya akhirnya bertemu kembali di ruang rapat KONI Bali kemarin (16/11).
Kedua kubu sudah sepakat islah alias berdamai. “Kebahagiaan sudah milik kami semua. Islah ini untuk Bali agar lebih baik lagi.
Sekarang sudah tidak ada masalah tanpa terkecuali,” terang Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi yang diwawancarai usai menemui 10 atlet kriket tersebut.
Menurut Suwandi, pertemuan kemarin berlangsung cair dan penuh kehangatan. Yang menjadi hal pokok yang dibahas dan disepakati adalah, semua atlet kriket tersebut sepakat untuk kembali membela Bali.
“Mereka semua sudah sepakat bahwa tidak ada atlet kriket yang pindah dari Bali dan semuanya berjanji akan membela Bali kedepannya.
Yang perlu dipertegas adalah masalah soal koordinasi dan komunikasi yang harus diperbaiki,” beber mantan Ketum KONI Badung ini.
Lantas, apakah hasil rapat beberapa waktu lalu antara KONI Bali dengan Pengprov PCI Bali beserta pengkab dan pengkot akan dilaksanakan?
Menurutnya, janji harus ditepati. Termasuk janjinya yang akan mengikutsertakan atlet 10 atlet kriket tersebut di Porprov Bali 2019 jika mereka tidak jadi hengkang.
“Untuk Porprov sudah bisa. Jadi KONI Bali akan bekerja total untuk kriket dan cabor lainnya. Kami akan mendukung semua cabor tanpa terkecuali,” tegas Suwandi.
Dia juga sudah tidak mau membahas masalah sebelum-sebelumnya. Konsolidasi menurut Suwandi sangat penting untuk memperbaiki apa yang kurang di Pengprov PCI Bali.
“Artinya, keluh kesah itu sudh biasa. Ada sebab pasti ada akibat. Sekarang, kami harus menatap ke depan dan ingin membesarkan kriket Bali. Apa yang kurang di internal, atau kita perbaiki bersama,” tuturnya.