UBUD – Dunia pendidikan Gianyar. Aksi penganiayaan yang dilakukan geng cewek terhadap DPS, 15, pelajar SMK, membuka mata publik ada yang salah dengan sistem pendidikan saat ini.
Kondisi ini juga langsung disikapi Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali Made Ariasa.
Warga Desa Mas, Kecamatan Ubud, ini mengaku akan menindaklanjuti permasalahan anak tersebut.
“Kalau tidak Rabu, Kamis, kami akan turun ke lapangan,” ujar Made Ariasa, kemarin.
Pihaknya prihatin kondisi tersebut terjadi di Bali. “Kalau itu anak-anak gadis Bali sungguh sangat disesalkan,” ujar Made Ariasa.
Pihaknya juga mempertanyakan pengawasan dari orang tua. “Dimana rasa tanggung jawab orang tua dan masyarakat atas kondisi anak bangsa dan generasi penerus segala yang dibangun saat ini?,” ujarnya.
Diakui Ariasa, saat ini jumlah geng cewek tersebut mungkin tergolong masih sedikit. “Tetapi kalau tidak dilakukan upaya dan usaha keras untuk melakukan pencegahan,
niscaya kualitas mental dengan tindakan kekerasan seperti itu bisa meningkat dan menyebar luas karena terjadi pembiaran,” pungkasnya.