NEGARA – Komang Raka,38 dan Ketut Rai,38, dua saudara kembar yang sama-sama menderita gangguan jiwa, Kamis (22/11) diamankan.
Keduanya diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana karena meresahkan warga.
Keduanya diamankan karena sering ngamuk saat kumat karena obat habis.
Kepala Satpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi mengatakan, petugas terpaksa mengamankan dua saudara kembar dengan sama-sama menderita gangguan jiwa itu setelah mendapat laporan warga.
Warga lanjutnya khawatir keduanya bisa membahayakan masyarakat karena sering ngamuk.
“Dua orang ini memang rutin minum obat, saat obatnya habis kambuh lagi,” kata Rai Budhi didampingi Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Jembrana, Kadek Agus Arianta.
Setelah sempat diamakan di kantor Satpol PP Jembrana, selanjutnya kedua ODGJ kembar ini dibawa ke Puskesmas Dangin Tukadaya, untuk mendapatkan penanganan medis.
“Kondisinya sudah tenang dan bisa dipulangkan lagi ke rumah dengan pengawasan petugas Puskesmas dan tidak perlu dibawa ke RS jiwa karena tidak ada permintaan keluarga,” tukasnya.
NEGARA – Komang Raka,38 dan Ketut Rai,38, dua saudara kembar yang sama-sama menderita gangguan jiwa, Kamis (22/11) diamankan.
Keduanya diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana karena meresahkan warga.
Keduanya diamankan karena sering ngamuk saat kumat karena obat habis.
Kepala Satpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi mengatakan, petugas terpaksa mengamankan dua saudara kembar dengan sama-sama menderita gangguan jiwa itu setelah mendapat laporan warga.
Warga lanjutnya khawatir keduanya bisa membahayakan masyarakat karena sering ngamuk.
“Dua orang ini memang rutin minum obat, saat obatnya habis kambuh lagi,” kata Rai Budhi didampingi Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Jembrana, Kadek Agus Arianta.
Setelah sempat diamakan di kantor Satpol PP Jembrana, selanjutnya kedua ODGJ kembar ini dibawa ke Puskesmas Dangin Tukadaya, untuk mendapatkan penanganan medis.
“Kondisinya sudah tenang dan bisa dipulangkan lagi ke rumah dengan pengawasan petugas Puskesmas dan tidak perlu dibawa ke RS jiwa karena tidak ada permintaan keluarga,” tukasnya.
